TERNATE,Beritamalut.co-Berdasarkan data yang dirilis Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gelombang Tinggi terjadi mulai tanggal 30 Oktober 2018 pukul 09.00 WIT – 02 November 2018 pukul 19. 00 WIT Gejala tingginya gelombang ini disebabkan adanya Siklon Tropis YUTU di Samudra Pasifik Utara Papua Nugini, dengan pusat tekanan 950 hPa dan kecepatan angin maksimum 85 Knot.
Kejdan ini berpotensi meningkatkan kecepatan angin di wilayah Maluku Utara sehingga dapat mempengaruhi ketinggian gelombang di perairan Maluku Utara.
- Tinggi Gelombang 1.25-2.5 M (Moderate sea) berpeluang terjadi di Perairan Halamahera Barat,
- Tinggi Gelombang 2.5-4.0 M (Rough Sea) Berpeluang terjadi di Perairan Utara Halmahera, Perairan Timur Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik Utara Halmahera
- Tinggi Gelombang 4.0-6.0 M (Very Rough Sea) berpeluang terjadi di Nihil
BMKG juga mengingatkan resiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas 1.25 M), kemudian kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 M) serta Kapal berukuran besar seperti kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 M).
“Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan Aktivitas di sekitar perairan Maluku Utara, serta daerah lainya khususnya yang tercantum dalam daftar peringatan Dini di atas harap mempertimbangkan kondisi tersebut,” kata Vianca Adjie Dwi Putra, Bagian Prakirawan BMKG Maluku Utara.
Sementara untuk tinggi gelombang pasang yang terjadi di beberapa kelurahan, Forecaster Babullah Ternate Merilis dari data pasang surut untuk tanggal 29 Oktober 2018, dengan pasang maksimumnya terjadi jam 18.00 – 01.00 WIT dengan ketinggian gelombang pasang 1.1 Meter.
“Diharapkan kewaspadaan terhadap tinggi gelombang untuk beberapa waktu kedepan,” katanya.
Sementara gelombang pasang air laut sendiri juga sudah perlahan surut menuju keadaan normal. Dan tidak ada korban jiwa, maupun kerugian material, maka dihimbau kepada masyarakat terutam diwilayah pesisir agar waspada terhadap tingginya gelombang.
Masyarakat diharapkan juga agar tidak panik, dan tidak ikut menyebarkan berita hoax yang dapat merugikan sesama masyarakat, terutama di wilayah pesisir baik di Kota Ternate, dan Maluku Utara secara umum. (jl)