TERNATE,Beritamalut.co-Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Koalisi Perjuangan Rakyat (Kopra), Senin (10/12/2018) siang tadi kembali menggelar aksi di depan Kantor Walikota Ternate.
Aksi yang merupakan jilid ke-5 ini, dengan tujuan menegaskan pada Pemerintah Maluku Utara agar cukup memberi janji-janji dan meminta pemerintah segera penuhi tuntutan masyarakat Maluku Utara, yang sudah beberapa waktu ini telah merasa ditipu.
Ijul, selaku Kordinator Lapangan mengatakan, bahwa para pekerja tani di Provinsi Maluku Utara telah ditipu terkait dengan kenaikan harga kopra, mulai dari MoU yang berisi perjanjian kerja sama untuk mengatasi masalah anjloknya harga kopra hingga janji pemberian subsidi sebesarv Rp 2 miliar untuk anak petani kopra.
Dengan begitu, kami atas nama Koalisi Perjuangan Rakyat (Kopra) Maluku Utara memberi peringatan agar Pemerintah provinsi Maluku Utara lebih serius lagi memperhatikan masalah turunya harga kopra, dan segera berikan harga kopra yang layak atas jasa petani kopra untuk negri ini.
“Pada aksi kali ini, kami sudah tidak butuh lagi janji Pemerintah dan DPRD tapi kami juga meminta agar masalah petani kopra ini juga dibicarakan oleh Presiden Joko Widodo,” tegasnya.
Mobil Plat Merah Pemkot Dihadang
Sementara itu, usai berorasi, massa aksi nekat menghadang dan ingin merusak dua unit mobil dinas milik Pemerintah Kota Ternate, yang hendak lewat dari arah selatan menuju utara.
Amatan Beritamalut.co, aksi yang berlangsung hingga 3 jam itu awalnya berjalan aman dan lancar, massa aksi kemudian mempersembahkan tarian Cakalele di depan Kantor Walikota Ternate.
Berselang beberapa menit, massa aksi tiba-tiba mendekati 1 unit mobil dinas dengan nomor polisi DG 334 KT yang hendak lewat milik Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskomsandi) Kota Ternate bersama dan sopirnya.
Sejumlah massa aksi kemudian mengerumuni mobil tersebut melakukan perusakan dan yang lain ada yang menaiki atap mobil.
Melihat massa aksi yang mulai anarkis, pihak kepolisian kemudian mengamankan beberapa diantara mereka yang hendak merusak mobil milik Diskomsandi tersebut.
Karena merasa dihadang massa aksi mulai melempari batu, kericuhan pun tak terelakan. Beruntung mobil yang dihadang oleh masa aksi tersebut cepat menghindar lalu kabur.
Sementara itu, beberapa mahasiswa diamankan oleh pihak kepolisian saat melakukan pengejaran hingga ke Masjid Al Munawwar. (jl)