TERNATE,Beritamalut.co – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara merilis angka penyahgunaan narkoba selama 2018.
Kepala BNNP Malut Brigjen Pol Benny Gunawan mengaku, hingga 2018 angka penyalahguna narkoba di Malut mencapai 13.000.
Angka tersebut menempatkan Malut berada pada urutan ke 27 dari 34 provinsi sebagai penyalahguna narkoba.
Terkait itu, Benny Gunawan mengakui penyidik pemberantas narkoba di lingkup BNN Malut masih mengalami keterbatasan.
“Tenaga penyidik di BNN Malut masih terbatas, untuk jabatan penyidik yang masih kosong itu kepala bidang berantas, kepala seksi pun belum ada, kami hanya memiliki empat penyidik, dibayangkan saja dari empat penyidik ini menghendel wilayah provinsi Malut yang begitu luas,” kata Benny Gunawan dalam keterangan persnya, Senin (31/12/2018).
Untuk mencukupi tenaga penyidik kata Benny yang dilakukan adalah mengirim PNS di lingkup BNN untuk lakukan pelatihan, dengan upaya ini agar lebih meningkatkan lagi kerja kerja BNN kedepan.
“Berdasarkan aturan bahwa seharusnya jumlah penyidik yang ada di BNN itu paling tidak 15 sampai 20 orang penyidik. Kedepan kami akan lebih tingkatkan lagi. Untuk sementara kami masih dengan personil yang ada,” ujar Benny.
“Saya tidak memperhatikan masalah jumlah namun yang saya lakukan adalah persoalan jaringan dengan jaringan ini lah saya bisa memetakan siapa saja yang akan menjadi TO kita, insya Allah tahun akan datang saya bisa lakukan TO ini dengan Spektakuler, saya minta waktu karena ini proses,”ujar Benny lagi.
Ia mengatakan, target yang dibebankan oleh BNN Malut adalah target P21 bukan Laporan Kejadian Narkoba (LKN), target yang dibebankan oleh BNN Provinsi Malut adalah sebanyak 10 P21 sementara yang diungkap ada 11.
Dengan kelebihan jumlah ini BNNP Malut mendapat kelebihan dari yang ditargetkan.
Ia menambahkan, sejauh ini BNN masih menemukan penyalahgunaan narkoba dalam taraf pemakai, belum ditemukan sindikat pengedar sesuai aturan dibawah 1 gram itu adalah pemakai
Benny menambahkan, untuk mengurangi angka penyalahguna narkoba, membutuhkan kepedulian semua pihak.
“Kalau tidak ada kepedulian dan tidak ada sinergi BNN tidak bisa bekerja sendiri, kami minta semua pihak agar hubungan kerja samanya lebih dimaksimalkan. Generasi muda di Malut harus kita selamatkan, harus ada senergitas dari seluruh instansi,” tegasnya.
“Sejauh ini shabu masih mendominasi sementara kita mendapat informasi ganja dari Papua sering masuk ke Malut,” katanya lagi. (As)