TERNATE,Beritamalut.co – Polda Maluku Utara merilis data kegiatan operasional kepolisian Polda Malut tahun 2018, yang dipusatkan di Aula Polda Malut Senin (30/12/2018).
Penyampaian rilis itu dipimpin langsung Kapolda Malut Brigjen Pol. Naufal Yahya didampingi sejumlah Pejabat Utama Polda Malut.
Adapun data yang disampaikan mulai dari gangguan kamtibmas, trend penyalahgunaan narkoba, trend pelanggaran dan laka lantas, kegiatan operasional, pembinaan personil Polda Malut, hingga inovasi pencapaian Polda Malut di tahun 2018.
“Untuk trend kamtibmas perbandingan kasus di tahun 2017 Jumlah Tidak Pidana (JTP) sebanyak 825 kasus sedangkan Jumlah Penyelesaian Tindak Pidana (JPTP) sebanyak 496 kasus sedangkan pada tahun 2018 JTP alami peningkatan 892 sebanyak 67 kasus trendnya naik 8 persen dan JPTP juga naik 558 sebanyak 62 kasus trendnya naik 12 persen,” kata kapolda.
Dari trend konvensional kata Kapolda perbandingan di tahun 2017 JTP sebanyak 681 kasus untuk JPTP sebanyak 369 dan di tahun 2018 JTP 696 naik sebanyak 15 kasus trendnya pun juga 2 persen untuk JPTP 415 naik sebanyak 46 kasus untuk trendnya naik 12 persen.
Untuk trend kejehatan kekayaan negara perbandingan di tahun 2017 JTP sebanyak 25 kasus JPTP sebanyak 9 kasus namun di tahun 2018 alami penurunan JTP 8 sebanyak 17 kasus trenya menurun 68 persen untuk JPTP 8 sebanyak 1 kasus trendnya turun 11 persen.
Sedangkan trend penanganan kasus subdit fismondev (cyber crime) yang dibagi dalam kejahatan transnasional, kejehatan kontijensi, dan kejehatan Gar Ham perbandingan di tahun 2017 JTP sebanyak 7 kasus dan JPTP sebanyak 6 kasus namun di tahun 2018 JTP 14 sebanyak 7 kasus trendnya naik 100 persen dan JPTP cyber crime naik 8 sebanyak 2 kasus trenya naik 33 persen.
Sementara penyalahgunaan narkoba perbandingan di tahun 2017 JTP 82 kasus JPTP dan 97 kasus dan di tahun 2018 JTP 162 naik 83 kasus, JPTP 142 naik 60 kasus dan TSK 185 atau naik 88 TSK yang tercatat di semua Satker Polres jajaran.
“Barang bukti yang disita untuk narkoba mulai dari jenis shabu, ganja, PCC, Gorilla serta korban di tahun 2017 sebanyak 2.000 orang sedang di tahun 2018 sebanyak 5.300 orang,” ujarnya.
Selain itu untuk trend pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas perbandingan di tahun 2017 yakni tilang sebanyak 21.570, teguran sebanyak 18.160 dan di tahun 2018 tilang sebanyak 23.227 trendnya naik 1.657 atau 8 persen teguran sebanyak 24.426 trendnya naik 6.226 atau 35 persen yang didominasi oleh pelanggaran tidak menggunakan helm sebanyak 11.387 pelanggar.
Dari laka lantas dan korban meninggal terbanyak di Kabupaten Halmahera Utara sebanyak 57 kejadian dan meninggal dunia 35 orang.
“Dari kegiatan operasi Kepolisian yang terpusat serta pada sasaran operasi yang telah di bentuk tim dan sandi Ops yakni Ops ketupat, Ops Lilin, Ops pekat I, Ops pekat II, Ops mantap praja,Ops bina waspada I, Ops bina waspada II, Ops bina kasuma I, Ops bina kasuma II, Ops keselamatan kieraha, Ops patuh kieraha, dan Ops zebra kieraha,” tuturnya.
Ia menambahkan, untuk pembinaan personil Polda Malut yang sudah selesai sidang disiplin sebanyak 15 personil yang telah dilimpahkan ke ankum dengan jumlah total 32 pelanggar. Untuk pelanggar kode etik profesi polri sebanyak 31 personil yakni 23 personil dalam proses dan 8 personil telah di sidang.
“Dari pencapaian tidak terlepas dari sinergitas yang kokoh dari seluruh stekholder dalam memelihara kamtibmas baik dari pemda, TNI, instansi terkait, media, serta para tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu lanjutnya, Polda juga telah lakukan penanggulangan aksi buruh di Malut yang memberikan dukungan pada buruh, gowes kamtibmas, Ternate bersalawat, dan TGRM.
Selain itu dari segi pencapaian Polda Malut telah terbentuk ASN Polda Malut, dua Polres jajaran Polda mendapat pridikat ZI WBK dari Menpar RB serta dari segi inovasi Dit Lantas Polda Malut mulai dari Samsat online, Samsat apung yang tersebar di wilayah layanan operasi Samsat.
“Saya berharap ada sinergitas yang ditingkatkan antara pemerintah dan masyarakat dalam memelihara kamtibmas melalui penguatan sinergitas polisional untuk dapat menciptakan Pileg dan Pilpres tahun 2019 yang aman damai dan sejuk,” harapnya. (As)