TERNATE,Beritamalut.co – Bupati Kepulauan Sula Hendra Thes membuka secara resmi Festival Tanjung Waka ke tiga,Selasa (1/1/2019).
Acara tersebut dirangkaikan dengan Deklarasi Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Kepulauan Sula di Desa Fatkauyon Kecamatan Sula Besi Timur.
Hadiri dalam acara Bupati Kepulauan Sula, Dandim 1510 Sula, Kapolres Sula dan Kepala Dinas Pariwisata Sula, serta stakeholder yang telah turu serta mensukseskan kegiatan ini mulai dari Waibac Koffee, Spot Ana Mehe Sua, Coffe Sua, dan Distro Haisua.
Bupati Kepulauan Sula, Hendrata Thes dalam sambutannya mengatakan, tanjung waka merupakan salah satu tempat destinasi alam yang terletak di desa fatkauyon, yang memiliki keindahan alam yang mempesona dengan pasir putih sepanjang bibir pantai ditambah air laut yang jernih.
Keindahan tanjung waka kata bupati akan memicu kreatifitas warga setempat untuk berinovasi dan menjadikan tanjung waka sebagai salah satu tempat destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan.
“Kedepan akan terus mendukung serta mendorong agar semua keunggulan alam di Tanjung Waka terekspos lebih luas serta diprioritaskan masuk dalam kalender Nasional,” kata bupati.
“Serta dengan deklarasinya Genpi Kepulauan Sula ini pun juga dapat mendorong destinasi dan potensi wisata kita yang ada di Kepulauan Sula, baik yang sudah ada maupun yang masih baru agar bisa dikenal oleh masyarakat luas,” kata bupati lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Sula Muhammad Drakel, mengatakan, hadirnya Genpi sangat mendukung dan membantu program-program pemerintah daerah, dalam hal ini pengembangan pariwisata, oleh karena itu pemerintah daerah menjadikan GenPI sebagai Mitra untuk mempromosikan pariwisata yang ada di daerah khususnya di Kepulauan Sula.
Festival Tanjung Waka memang lahir dari keinginan masyarakat setempat olehnya itu, peemda akan mendorong bahkan menjadikan agenda penting dan ditargetkan untuk masuk dalam event nasional.
Wakil Ketua Panitia Festival Tanjung Waka, Syarifudin Koroy menjelaskan, Tanjung Waka dengan potensi alam yang sangat luar biasa, tentu sangat baik untuk dijadikan sebagai gerbang pembangunan pariwisata, yakni sebagai langkah untuk memicu para wisatawan.
“Pada tahun 2015 dilaksanakan festival pertama dengan jumlah 3000 pengunjung, sedangkan festival kedua terlaksana pada tahun 2016 total 5000 pengunjung, oleh karena itu pada festival yang ketiga ini telah diharapkan dapat menghadirkan 7000 pengunjung,” ujarnya.
Festival Tanjung Waka yang ketiga ini berdasarkan swadaya masyarakat, dalam festival tersebut bukan hanya pemandangan alam yang dapat dinikmati oleh pengunjung melainkan akan ditampilkan tarian budaya, serta kuliner hasil olahan masyarakat.
Melalui festival ini, Syarifudin berharap agar mendapat dukungan dai pemda agar kedepan Festival Tanjung Waka dijadikan event nasional dari 100 event yang telah dicanangkan Kementrian Pariwisata RI hingga Tahun 2020. (jl)