TERNATE,Beritamalut.co – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Korps Pejuang Pemuda Pemudi Indonesia (KPPPI) Maluku Utara,mencium aroma tak sedap pada anggaran kegiatan Enumerator Survei Pemantauan Gizi pada tahun 2017 lalu.
Mereka pun meminta aparat penegak hukum baik Polda Maluku Utara maupun Kejaksaan Tinggi untuk menyelidikinya.
Sekretaris DPD KPPPI Malut Muhammad M. Adam pada sejumlah wartawan, Senin (07/01/18) menjelaskan, kegiatan tersebut adalah kerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara dengan Kampus Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Ternate dengan merekrut tenaga Survei Pemantauan Gizi sebanyak 60 orang dari masing-masing kabupaten dan kota di Maluku Utara.
Hanya saja katanya informasi yang mereka dapatkan dari salah satu peserta bahwa honor mereka sebagai tenaga Enumerator Survei Pemantauan Gizi hingga kini sisanya sebanyak 25 persen belum diberikan padahal dalam ketentuan setelah menyelesaikan laporan hasil survei sisa honor itu harus diberikan.
“Persoalan ini, adanya pengakuan peserta bahwa honor yang tidak di berikan tersebut sudah bisa dijadikan bukti petunjuk untuk dilakukan penyelidikan atas dugaan penyelewengan Anggaran Kegiatan Enumerator Survei Pemantawan Gizi tersebut,” kata M. Adam.
“Kami mendesak kepada penegak hukum dalam hal ini Polda dan Kejati Malut agar mengusut anggaran kegiatan tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, pihak Pengelola kegiatan Jurusan Gizi Poltekes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ternate Nizmawaty Amra melalui rilisnya kepada beritamalut.co, mengaku anggaran sisa sebesar 25 persen tersebut masih ada.
Ia juga membantah jika uang itu telah ditilep.
“Dugaan sudah ditilep oleh pihak pengelola Kampus Gizi tidak benar karena sudah disampaikan bahwa sisa dana 25 persen masih utuh sebagai jaminan untuk penyelesaian dokumen,” katanya.
Nizmawaty menambahkan, bukan hanya selesai input data baru diselesaikan administrasinya tetapi seluruh dokumen yang terdiri dari seluruh quisioner, surat pernyataan responden, papan LJK dan buku foto makanan harus dikembalikan ke Dinas Kesehatan melalui Jurusan Gizi.
“Pihak Jurusan gizi juga selalu memberikan jawaban ke enumator ketika ditanya tentang sisa dana enumator,” kata Nizmawaty. (As)