TERNATE,Beritamalut.co – Jumlah penduduk miskin di Maluku Utara pada Maret 2018 sebesar 81,93 ribu orang (6,62 persen).
Angka ini mengalami penambahan pada September 2018 yakni sebesar 81,46 ribu orang (6,64 persen).
Namun angka kemiskinan menunjukkan trend penurunan dalam kurun waktu lima tahun dari 2012 hingga 2018.
Presentase untuk penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2018 sebesar 4,21 persen atau meningkat hingga 4,01 poin dibandingkan Maret 2018 sebesar 3,80 persen.
Sedangkan presentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2018 menurun 0,20 poin menjadi 7,58 persen dibandingkan Maret 2018 sebesar 7,78 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Misfaruddin, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/01/2019) mengatakan, untuk garis kemiskinan pada September 2018 sebesar Rp.425.281 atau naik sekitar Rp 13.015 (3,16 persen) dibandingkan Maret 2018 sebesar Rp. 412.266.
Pada periode Maret-September tahun 2018, untuk indeks kedalaman kemiskinan (P satu ) mengalami sedikit peningkatan dari 0,892 pada Maret 2018 menjadi 1,248 pada Septemper 2018.
Sementara itu indeks keparahan kemiskinan (P dua) juga meningkat dari 0,192 pada Maret 2018 menjadi 0,388 pada September 2018.
Meski begitu kata dia, penduduk miskin di Maluku Utara sejak September 2012 hingga September 2018 cenderung fluktuatif, namun menunjukan tren menurun.
“Tingkat kemiskinan di Maluku Utara pada September 2012 tercatat sebesar 8,75 persen dan turun hingga mencapai 6,62 persen pada September 2018, sedangkan tingkat penduduk miskin terendah terjadi pada September 2015 yaitu sebesar 6,22 persen,” ujarnya.
Namun untuk periode Maret-September 2018, jumlah penduduk miskin sedikit mengalami peningkatan yaitu sekitar 0,5 ribu orang dari 81,46 ribu orang (6,64 persen) menjadi 81,93 ribu orang (6,62 persen) pada Maret 2018.
Penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2018 menurun menjadi 67,03 ribu orang dibandingkan kondisi Maret 2018 yang sebanyak 68,12 ribu orang.
“Sementara itu jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2018 bertambah menjadi 14,80 ribu orang dibandingkan Maret 2018 sebanyak 13,34 ribu orang,” ucapnya.
Adapun faktor-faktor yang diduga mempengaruhi tingkat kemiskinan di Maluku Utara pada periode Maret-September 2018 yaitu, terjadinya perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 1,25 persen yaitu dari 135,01 pada Maret 2018 menjadi 136,70 pada September 2018.
Selain itu terjadi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP), khususnya pada subsektor peternakan dan perikanan selama periode Maret-September 2018, NTP subsektor peternakan pada September 2018 mengalami peningkatan 1,20 poin menjadi 110,84 dibandingkan kondisi Maret 2018 yang sebesar 10,9 64.
Sementara itu subsektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 1,18 poin dari 1,06 74 pada Maret 2018 menjadi 107,92 pada September 2018 dan untuk subsektor lainya menunjukan penurunan.
“Rata-rata pengeluaran per kapita untuk wilayah perdesaan meningkat, utamanya pada desil 1,3 dan 4 namun disisi lain terjadi penurunan pada desil. Dan peningkatan garis kemiskinan yang relatif lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan daerah perdesaan, yaitu masing-masing sebesar 4,85 persen dan 2, 46 persen,” jelasnya. (jl)