TERNATE,Beritamalut.co – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin Provinsi Maluku Utara (Malut) menggelar pelatihan dan pembekalan pelatih saksi, yang dipusatkan di Muara Maal Hotel Ternate, Senin (4/3/2019).
Kegiatan dilakukan dalam rangka mengawal proses pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) hingga penghitungan suara pada pemilihan presiden (Pilres) 17 April 2019 mendatang.
Pada pelatihan dan pembekalan bertajuk “Training of Trainers (TOT): Kawal Kemenangan 70 persen Paslon #01″. dihadiri Perwakilan Direktorat Saksi TKN Jokowi-Ma’ruf, Candra Irawan.
” TOT di Malut sebagai tindak lanjut TOT di tingkat nasional pada minggu ke tiga Februari 2019. Proses TOT tidak boleh selesai di tingkat nasional saja, tapi diteruskan hingga ke tingkat kabupaten/kota, termasuk di Malut. TOT merupakan kebijakan dari direktorat saksi TKN Jokowi-Ma’ruf,” kata Candra saat di temui diusai pelatihan dan pembekalan pelatih saksi.
Ia mengatakan, saksi memiliki peran penting pada Pemilu 17 April 2019 nanti. Peran saksi yang kuat sudah barang tentu menciptakan Pemilu ini berjalan dengan demokratis, damai dan adil.
Dalam kegiatan ini menghadirkan seluruh TKD di kabupaten kota se-Maluku Utara, dan seluruh partai koalisi serta relawan Jokowi-Ma’ruf.
“TOT Prinsipnya, untuk menguatkan Paslon #01 agar tidak terjadi masalah-masalah yang merugikan kita semua sebagai bangsa yang demokratis,” katanya.
Sementara, Sekretaris TKD Malut Jokowi-Ma’ruf, Hamid Usman menjelaskan, TOT yang dicanangkan TKN Jokowi-Ma’ruf untuk menekan angka kecurangan di Maluku Utara, terutama di Halmahera Selatan (Halsel).
Untuk wilayah Malut katanya masuk daerah rawan Pemilu, terutama di daerah selatan, maka pelatihan dan pembekalan saksi TOT Direktorat Saksi TKN ini sangat luar biasa.
“Pelatihan dan pembekalan saksi tersebut selanjutnya di tindak lanjuti hingga ke tingkat kecamatan, jadi kampanye Jokowi-Ma’ruf tidak melalui narasi biasa, melainkan lewat kegiatan-kegiatan memperkuat jaringan saksi TPS,” tandasnya.
Terpisah, ketua panitia pelatihan dan pembekalan saksi, Omar Kayam mengemukakan, para pelatih saksi yang menjadi peserta pembekalan dan pelatihan dibekali tiga materi, yakni materi tentang pengorganisasian saksi, materi tentang sistem ITE, dari meteri tentang mengenali informasi hoax di media sosial (medsos).
“Peserta pelatihan dan pembekalan bertajuk “Training of Trainers (TOT) berikutnya akan merekrut saksi-saksi di daerah untuk ditempatkan di TPS-TPS, untuk data jumlah TPS KPU Malut, 3.795 TPS, jadi kalau dikali dua orang saksi tiap TPS, jumlah saksi yang harus direkrut kurang lebih 8 ribu saksi,” pungkasnya. (As)