TERNATE,Beritamalut.co – Kehadiran Gojek di Kota Ternate mendapat berbagai respon dari kalangan masyarakat.
Santoso misalnya, mengaku hadirnya Gojek sangat membantu kebutuhan masyarakat Ternate, karena bisa melayani masyarakat selama 24 jam.
“Meskipun mereka membuka satu pintu namun mereka membuka orderan 24 jam dan juga menambah pendapatan ekonomi masyarakat, jadi saya rasa dalam aksi penolakan ini karena dilihat dari segi saingan kalah teknologi, dan masalah ini saya rasa hanya sebuah kecemburuan sementara, kedepan sudah tidak ada lagi, mereka pasti sadar dan menyesuaikan kondisi gaya hidup,” kata Santoso, saat ditemui didepan rumahnya, Kamis (28/3/2019).
Ia menambahkan, ojek pangkalan terkadang harus menunggu lama dan tidak diam di tempat untuk mendapatkan penumpang, selain itu dari segi pembiayaan tidak sedikit pemilik ojek pangkalan masih kredit.
Lain halnya dengan persyaratan masuk di gojek online katanya lebih mudah yakni hanya mendaftar dan menunjukkan dokumen kelengkapan surat-surat kendaraan pribadi sudah bisa gojek.
“Syarat ojek online yang utama adalah memiliki bukti kepemilikan sementara ojek di Ternate ini banyak yang kredit, nah mungkin ini yang menjadi persoalan,” ujarnya.
Sementara Sandin salah satu pemuda Kelurahan Kayu Merah mengaku bahwa hadirnya Gojek di Kota Ternate sangat membuka lapangan pekerjaan. Namun itu, butuh sosialisasi kepada pangkalan pangkalan pengemudi ojek yang ada di Kota Ternate.
“Kita bisa bedakan kerja ojek online dan non online, kalau online penumpang yang dicari sangat nampak, sementara ojek pangkalan alias ojek non online penumpangnya tidak nampak, apalagi pada malam hari, mereka tidak tahu penumpang ada di mana,” cetusnya.
Hal senada disampaikan Ibu Jamalia, bahwa saat ini banyak kalangan ibu-ibu malas ke pasar karena harus berjalan mencari ojek, namun dengan ojek online menurutnya membantu dan mempermudah masyarakat.
“Kita harus siap terima perubahan gaya hidup, jangan kita liat dari sisi metropolitan, itu tidak boleh. Intinya hadirnya Gojek di Ternate mempermudah kita. Jadi kita ingin membeli sayur di pasar kita main pesan gojek juga bisa,” katanya.
“Untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, maka harus ada komunikasi yang intens dari pihak Gojek dan ojek pangkalan, sebelum Gojek terjun ke arena, seharusnya lakukan sosialisasi terlebih dahulu,” ungkapnya.
Mas Yon, warga lingkungan BTN menjelaskan, seharusnya ojek non online harus menanyakan sistem kerja Gojek itu seperti apa sebab hadirnya Gojek di Kota Ternate sangat mempermuda akses kebutuhan transportasi masyarakat.
“Kita masuk jaman digital dengan kehadiran jaman semakin canggih ini mau dan tidak mau kita harus terima, sebenarnya hadirnya Gojek mempermudah masyarakat, jadi ojek dan penumpang sama-sama santai,” tambahnya.
Senada juga disampaikan Mulyadi. Salah satu warga Kelurahan Fitu mengaku hadirnya Gojek di Ternate juga menonjolkan kemajuan kota, masyarakat juga tidak repot-repot.
Apalagi di Gojek online sudah tidak ada lagi permainan harga antara pengendara dan penumpang, sebab biayanya sudah terpantau langsung di aplikasi.
Hanya yang menjadi persoalan katanya di Gojek online adalah jaringan internet.
Sementara Bagong, salah satu warga Kelurahan Bastiong yang berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan mengaku sangat merasakan pengaruh hadinya Gojek online terutana dari sisi pendapatan mereka.
“Kehadiran Gojek di Kota Ternate, jujur saja sangat berpengaruh torang punya pendapatan, jadi kalau boleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate segera cabut ijin beroperasi, untuk menghindari gejolak antara Ojek online dan ojek non onine,” tegas Bagong. (As)