TERNATE,Beritamalut.co – Badan Metrologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Kota Ternate mencatat sudah sebanyak 48 kali gempa susulan menguncang Kota Ternate, Senin (08/07/2019) hari ini.
Kepala BMKG Kota Ternate, Kustoro Hariyatmoko saat dikonfirmasi mengatakan, gempa susulan hingga pukul 13:49 wit hari ini tercatat gempa bumi yang di tercatat 48 kali, dengan kekuatan paling rendah 3,6 SR dan yang tertinggi adalah 5,5 SR.
“Kemudiaan dari gempa ini yang dilaporkan terasa adalah gempa bumi yang terjadi pada pukul sebelas lewat dengan kekuatan 4,8 SR dengan kedalaman 10 km dengan pusat gempa di laut maluku 110 Km barat daya Ternate-Malut,” kata Kustoro diruang kerjanya, Senin (8/7/2019).
Gempa susulan ini katanya, dirasakan baru di Ternate, pusat gempa susulan ini masih pada titik yang sama, yakni masih disekitaran gempa bumi utama yang tidak jauh dari lokasi tersebut.
Dan hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan.
“Kita selalu berkoordinasi dengan BPBD provinsi, maupun Kota Ternate untuk selalu menerima laporan kalau ada kerusakan maupun korban jiwa dari masyarakat untuk gempa susulan, dan ini diprediksi akan adanya gempa susulan lagi, dan ini akan terus mengecil sampai habis dan stabil,” ujarnya.
Diharapkan dengan adanya gempa susulan ini kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik dan memperhatikan informasi dari BMKG serta arahan dari BPBD dan instansi resmi lainya, dan pemerintah maupun swasta serta media yang memberitakan ini.
“Di himbau kepada masyarakat agar tidak terpancing dengan isu isu yang tidak bertanggung jawab,” harapnya.
Ia menambahkan, penyebab dari gempa ini adalah karena adanya deformasi kerak bumi di lempeng laut Maluku yaitu ada konpresi atau penekanan dari lempeng Halmahera yang menekan ke barat dan lempeng dari sangihe yang menekan ke timur sehingga daerah ini terjepit oleh subduksi ganda atau subduksi dua lempeng yang saling bertumpukan di daerah punggungan mayau.
“Gempa ini di sebut gempa laut Maluku, untuk itu kami minta kepada masyarakat agar terus waspada, jangan panik dan terus mengupdate informasi dari pihak yang berwajib,” tegasnya. (As)