TALIABU,Beritamalut.co – Aliansi Pemuda Taliabu (APT), Senin (16/12/2019) tadi kembali menggelar aksi sebagai bentuk refleksi memperingati hari Anti Korupsi Sedunia dan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia.
Aksi tadi di awali dari tugu hemungsia sia dufu, Desa bobong, Kecamatan Taliabu Barat, kemudian menuju Perusahaan Listrik Negara (PLN) ranting Bobong, Dinas PUPR Pulau Taliabu, DPRD kabuoaten Pulau Taliabu, Polsek Taliabu Barat terakhir di Kantor Bupati Kabupaten Pulau Taliabu.
Menariknya, mobil yang digunakan massa aksi berjalan mundur sebagai simbol kemunduran Kabupaten Pulau Taliabu.
“Mobil berjalan mundur, ini teatrikal kita hari ini, mengartikan bahwa bentuk nyata kemunduran negeri hemungsia sia dufu,” kata koordinator Lapangan (Korlap), Nur Faldin.
Dalam orasinya, Nur Faldin mengatakan bahwa Kabupaten Pulau Taliabu sudah dimekarkan sejak 7 tahun silam, sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2013 tentang pembentukan daerah otonomi baru kabupaten Pulau Taliabu, namun Taliabu sampai dengan hari ini masih saja dililit dengan lingkaran masalah sosial, ekonomi dan hukum.
“Penggusuran lahan dan tanaman warga tanpa ada ganti rugi sampai hari ini, pembangunan mangkrak hampir disetiap dinas (OPD), pemotongan dana desa sejak tahun 2017 lalu, yang diduga dipotong Rp 60 juta setiap desa yang ada di kabupaten Pulau Taliabu, belum lagi lampu yang sering mati hampir setiap malam hari, ini bukti ril bahwa Pulau Taliabu mengalami kemunduran,” teriak Faldin dalam orasinya. (KT)