TERNATE, Beritamalut.co – Sejumlah mahasiswa di Ternate, Senin (20/7/2020) mengelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PDAM Ternate dengan mempertanyakan terkait dengan masalah air di Kelurahan Tobolo, Sulamadaha dan di Pulau Hiri.
Kordinator aksi Rivaldi Drakel dalam orasinya mengatakan, air merupakan sumber kebutuhan yang paling mendasar bagi seluruh umat manusia di muka bumi, dalam hal ini untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakat dalam kesederhanaannya. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3 yang menjelaskan tentang” bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya, di kuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“Keluhan masyarakat kota Ternate soal air bersih ini diharapkan agar pemerintah kota Ternate dalam hal ini PDAM lebih seriusi, misalkan di kecamatan di pulau Hiri, Tobolo, dan Sulamadaha, ini harus menjadi perhatian tersendiri,” kata Rivaldi.
Ia menjelaskan, dalam beberapa bulan terakhir ini di tengah pandemi COVID-19 air menjadi prioritas utama dalam kebutuhan masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat di tengah pandemi, hal ini yang membuat kebutuhan air semakin laris terpakai, namun penting adanya pengawasan PDAM dan petugas lapangan terkait pelayanan air.
Petugas katanya seharusnya eksis setiap saat dalam melakukan pengecekan ditingkat kelurahan yang sulit dijangkau untuk memastikan kelancaran air.
Menurutnya, di beberapa RT di kelurahan Sulamadaha serta kelurahan lainnya di kecamatan Ternate Barat saat ini tidak menikmati air bersih secara merata, padahal disana tercatat sudah memiliki empat (4) bak penampungan air dari tahun 2010 yang di bangun PDAM kota Ternate.
“Masyarakat butuh pemerataan air bersih, untuk itu pemerintah bisa perhatikan ini,” ujarnya.
Berbagai tuntutan yang disampaikan masa aksi langsung ditanggapi Direktur PDAM Kota Ternate, Abdul Gani Hatari.
“Kami merespon baik dengan tuntutan massa aksi, intinya kami dari pihak PDAM secara bertahap akan menindaklanjuti terkait tuntutan ini, kami akan turun langsung untuk mengecek lokasi lokasi yang menjadi keluhan masyarakat terkait pemerataan air bersih ini untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Kota Ternate katanya, terdapat dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau, namun untuk bicara soal krisis berarti terjadi pada musim kemarau, dan keluhan pelayanan tersendat berarti ada gangguan seperti pipa bocor, gangguan mesin, dan lampu PLN, dan ini yang berpengaruh pada pelayanan tersebut.
“Intinya, apa yang menjadi keluhan masyarakat menyangkut air, kami pihak PDAM siap menerima itu, yang jelas waktu dekat apa yang menjadi keluhan dapat direalisasikan, Insya Allah, kami dari PDAM melayani itu,” tambahnya. (As)