TERNATE, Beritamalut.co – Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara (Malut) triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 0,16 persen bila dibandingkan dengan triwulan yang sama di 2019.
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis) Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara, Achmad Sobari melalui whatshaap, Jumat (18/9/2020) mengatakan, kontraksi sebesar 0,16 persen ini merupakan dampak dari adanya wabah covid-19 sehingga terjadi penurunan aktivitas ekonomi di beberapa kategori lapangan usaha.
Meskipun demikian ada delapan kategori yang masih tumbuh positif pada triwulan ini.
Tiga kategori lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah kategori industri pengolahan, dengan pertumbuhan sebesar 60,49 persen, diikuti kategori jasa sesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,81 persen serta kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 9,33 persen.
“Pertumbuhan perekonomian Maluku Utara triwulan II-2020 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 9.872,5 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 6.581,4 miliar,” katanya.
Dari sisi lapangan usaha juga kata Achmad Sobari, yang mendorong terjadinya kontraksi perekonomian karena sebagian besar kategori mengalami pertumbuhan negatif. Sedangkan dari sisi pengeluaran yang mendorong terjadinya kontraksi adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar negatif 6,58 persen. (Uku)