TERNATE, Beritamalut.co – Penguyuban Kerukunan Keluarga Makean (KKM) Provinsi Maluku Utara (Malut) menggelar rapat perubahan komposisi pengurus di Sekretariat KKM Lingkungan Jan, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Minggu (20/9/2020) malam.
Ketua KKM Malut, Dr. Mubin A Wahid, ketika diwawancarai Beritamalut.co mengatakan, selain perubahan struktur kepengurusan organisasi KKM, pertemuan ini juga sekaligus rapat panitia pengadaan speedboat sebagai ambulance bagi masyarakat Pulau Makean.
“Tujuan pengadaan speed itu untuk membantu keluarga kita yang sedang membutuhkan misalkan sakit, dan meninggal dunia. Yang keluar Ternate atau masuk Ternate, dan itu membutuhkan biaya yang mahal sehingga dilakukan pengadaan speedboat itu sebagai ambulance,” ujar Mubin.
Mungkin besok atau lusa katanya pengadaan itu akan berjalan sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan hajatan orang banyak (Keluarga Makean).
Mubin menjelaskan, dalam perubahan struktur kepengurusan organisasi itu, karena ada Dewan Penasehat, dan Dewan pakar ada yang meninggal dunia, dan ada juga anggota kepengurusan baru, sehingga dilakukan pengisian kekosongan jabatan itu dan pergantian posisi struktur dalam rangka memperkuat spirit baru untuk melanjutkan program organisasi.
Dalam rangka menghadapi pilkada serentak 9 Desember mendatang, Mubin menegaskan, tidak ada keterlibatan dalam politik praktis, apalagi dalam bentuk politik uang. Walaupun di dalam kepengurusan organisasi KKM ini, ada Ketua-Ketua Partai, Ketua-ketua Tiem Pemenangan maupun Kandidat Pilwalko Ternate.
“Sesuai Komitmen Organisasi dan berlandaskan AD/RT Organisasi maka KKM tidak berkolaborasi dengan partai manapun bahkan kandidat manapun,” tegasnya
Dan itu dikembalikan kepada teman-teman untuk berjuang sesuai kandidat dan partai masing-masing namun, jangan dilibatkan organisasi KKM, begitu juga para ASN.
Sementara Bendahara KKM Malut Junaedi Bahrudin, menambahkan saat ini sudah terkumpul dana yang bersumber dari infak, zakat dan sadakah, juga iuran wajib anggota KKM Provinsi Maluku Utara direkening bank yang telah mencapai Rp 150 juta lebih.
Dana yang terkumpul baru stengah dari yang kita dibutuhkan untuk pengadaan speed boat yang berkisar Rp 300 juta lebih.
“Jadi kita masih kekurangan Rp 170 juta, yang akan kita himpun dari sumbangan para pengurus dan pihak-pihak yang ingin berpartisipasi untuk mengumpulkan pengadaan speed boat sebagai ambulance,” ungkapnya.
Amatan di lapangan, Rapat KKM Provinsi Maluku Utara dihadiri kurang lebih 60 orang lebih pengurus harian, diantaranya Muhajirin Bailusy, Sudarno Taher, Ridwan Lisapali, Hi Badaruddin Fabanyo, Hadi Haerudin dan Sunarti. (Uku)