TERNATE, Beritamalut.co – Ribuan mahasiswa yang tergabung BEM Universitas Se Kota Ternate dan sejumlah Organisasi Cipayung Kota Ternate, kembali melakukan gelar unjuk rasa Jilid II di tiga titik yakni depan Kantor DPRD, Walikota Ternate dan Kediaman Gubernur Maluku Utara, Selasa, (13/10/2020).
Ribuan massa aksi ini berjalan kaki dari kampus UMMU dan Unkhair Ternate, namun begitu sampai di kantor Walikota Ternate, beberapa massa aksi perempuan pingsan karena diduga kelelahan.
Beruntung sejumlah polisi wanita (polwan) yang berjaga mengamankan aksi turut serta membantu massa aksi yang pingsan.
“Pada saat melihat kejadian tersebut, personel Polwan yang melaksanakan pengamanan langsung mengambil langkah-langkah yakni dengan memberikan pertolongan Pertama kepada Mashasiswi Tersebut guna mendapatkan perawatan medis,” kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Adip Rojikun.
Tambahnya, ini merupakan kesigapan Polwan dalam menolong mahasiswi yang jatuh pingsan saat melaksanakan unjuk rasa.
Aksi tadi masih terkait dengan penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Dalam aksi itu, massa aksi kembali meminta pihak DPRD dan Walikota agar merekomendasikan tuntutan mereka ke Presiden RI Ir. Joko Widodo mencabut UU Cipta kerja atau membuat Perpu Pengganti UU.
Aksi kami ini murni bukan aksi yang di bayar oleh pihak mana pun. Camkan itu bapak DPR RI Daerah Pemilihan Malut Achmad Hatari. Tambahnya
Di kesempatan yang sama Sala satu kader IMM (Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah) Kota Ternate, dalam orasinya kami dengan tegas menolak pengesahan UU Cipta Kerja yang diusahakan dalam rapat paripurna DPR-RI pada Senin, (6/10/2020) kemarin.
” Segera Pemkot dan DPRD Kota, dan Gubernur dan DPRD Propinsi mengakomodir tuntutan kami yang mendesak ini kepada Presiden, dan mosi tidak percaya kami terhadap Pemerintah Pusat mengesahkan UU Cipta Kerja di tengah malam,” kata massa aksi.
Aksi ini kata mereka, bentuk keresahan rakyat yang dijadikan imbas kepada masyarakat atas Pengesahan UU Cipta Kerja.
Amatan Beritamalut.co, ratusan Kepolisian dan Satpol-PP di kerahkan untuk mengawal Ribuan Masa aksi yang melakukan demonstrasi tolak UU Cipta Kerja, dan massa aksi pun membakar Ban bekas sebagai simbol semangat perjuangan. (As/Uku)