DARUBA, Beritamalut.co – Komisaris Utama PT. Pelni, Dr. Ali Maskur bersama istri dan Direktur UAB Masrul Khalimi beserta rombongan kunjungi Kabupaten Pulau Morotai.
Rombongan tiba di Pelabuhan Imam Lastori Pulau Morotai sekitar pukul 17:00 WIT dengan Menggunakan speed boat melalui jalur Tobelo, Halmahera Utara, Senin (19/10/2020).
Setibanya di Pelabuhan, Dr. Ali Maskur bersama rombongan langsung memantau Pelabuhan Imam Lastori dan penampungan logistik rumah kita di sekitaran areal pelabuhan setelah itu rombongan langsung menuju hotel Marahai Desa Juanga.
Ali Maskur Musa menjelaskan bahwa soal kunjungan ini ada tiga hal yang perlu ditindak lanjuti, yang pertama mengenai tol laut.
Dan tol laut ini ada dua hal yang harus dipertimbangkan, satu tol laut Morotai ini harus menjadi yang terbaik diantara tol laut yang lain karena testinasi ini bisa berangkat dan balik untuk mengangkut barang sehingga ini bisa semua angkutan logistik menjadi efisien.
“Nah, sakses story ini bisa menjadikan templet rute-rute untuk tol laut yang lainya. Kemudian yang kedua mengenai dengan tol laut seharusnya pihak pemerintah bisa menambah rute-rute baru, karena dengan tol laut itu menjawab tiga “T”, yang dimana seluruh masyarakat itu memiliki hak sama untuk menikmati akses ekonomi yang terluar dan terjauh, dan ini memiliki akses untuk mengembangan pertumbuhan ekonomi,” kata Ali.
Lanjut Ali Maskur bahwa dalam mobilitas manusia sekarang ini tidak bisa dibendung lagi, karena Morotai ini menunjukan lalu lintas barang dan manusia sehari-hari semakin tinggi.
Karena itu memungkinkan akan dibuka rute baru kapal Dorolonda berlabuh di Morotai.
Masyarakat disini katanya punya mobilitas tinggi, baik itu menuju ke Ternate maupun ke Bitung. Itu menunjukan dan membutuhkan satu instrumen alat angkut yaitu kapal Dorolonda yang mengangkut baik manusia maupun barang.
“Permasalahan secara teknik ini sedang dikaji oleh tim kita, dengan demikian agar secepatnya bisa diajukan dibukanya KM. Dorolonda di Morotai sehingga bisa dipertimbangan bersama, dan kami yakin itu bisa,” terangnya.
Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati pun bisa menjamin sangat dibutuhkan. Kalau di lihat dermaganya sudah cukup memadai, hanya tinggal sedikit menambah kekuatan, Itu nanti secara teknis akan dilakukan.
“Selanjutnya dari Pemda sendiri bisa melalui jalur Bupati dan Pelni untuk mengambil langkah dan memungkinkan untuk dibuka, itu isu kedua,” kata Ali lagi.
Kemudian yang ketiga katanya soal Rumah Kita ini penting untuk menjadikan suplay and demand kaitannya dengan kebutuhan pokok dan kebutuhan yang lainnya.
Pelni mempunyai komitmen melalui tol lautnya dan juga aspek usahanya, bagaimana rakyat Morotai dalam hal memenuhi kebutuhan pokoknya tidak terlalu mahal bagi yang membeli, dan menjual tidak terlalu murah.
Kata Ali Maskur fungsi Rumah Kita adalah penyangga suplay and demand yang kaitannya dengan barang logistik dan bisa menjadi penyangga harga.
Ia menuturkan dengan adanya tol laut ini usahakan Petani jangan dirugikan karena ini sebagian besar di subsidi.
Dan subsidi itu jangan hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu atau (pengusaha besar). Tapi, juga harus dinikmati oleh para pedagang kecil, yang modalnya tidak terlalu banyak, agar mereka juga bisa menikmati tol laut tersebut.
“Jadi saya sebagai Komisarit Utama sangat senang datang di Morotai untuk melihat kondisi Morotai, serta melihat langsung fungsi dan pengembangan tol laut, kemungkinan dibukannya rute kapal penumpang, serta pengembangan posisi strategis rumah kita dalam penyangga barang dan penyanga harga,” tambahnya.
Sementara, Bupati Pulau Morotai Beny Laos menambahkan, bahwa kunjungan kerja sama ini ada dua agenda yang pertama untuk rencananya Kapal Dorolonda bisa masuk di Morotai.
Kemudian kedua sekaligus melihat perkembangan Tol Laut di Morotai, karena Morotai mempunyai arus barang balik terbanyak untuk seluruh jalur Tol Laut, sehingga Direksi PT. Pelni ingin memberikan semacam simulasi untuk daerah Tol Laut yang lain, agar bisa perkembangannya merata. (mj)