DARUBA, Beritamalut.co – Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Kabupaten Pulau Morotai gelar rapat bersama sub agen minyak tanah Kecamatan Morotai Selatan, Senin (2/11/2020).
Rapat tersebut dalam rangka kesiapan pendistribusian bahan bakar jenis minyak tanah di November dan Desember 2020.
Kadis Perindakop Nasrun Mahasari ketika ditemui di ruang kerja, Senin tadi mengatakan, rapat tadi untuk membicarakan penyaluran minyak karena, pengalaman di Oktober kemarin banyak keluhan masyarakat sehingga perlu diatur agar minyak yang ada di agen di Tobelo itu dipercepat pendistribusiannya sampai ke pangkalan.
Dalam rapat, disampaikan ke sub agen agar penyaluran BBMT itu harus tepat dan cepat jangan sampai terlambat karena, kalau terlambat pasti akan terjadi kelangkaan.
Selain itu disampaikan ke sub agen agar dalam penyaluran minyak diperhatikan daftar kebutuhan minyak yang sudah d bagi ke pangkalan masing-masing.
“Misalnya pangkalan Desa Yayasan kalau kebutuhannya 2 ton ya dikasih 2 ton, jangan hanya dikasih 1 ton kalau hanya 1 ton pasti masalah karena tidak mencukupi kebutuhan,” kata Nasrun.
Meski begitu katanya, kelangkaan yang terjadi sebenarnya disebabkan lambatnya penyaluran dari sub agen ke pangkalan karena, jedahnya terlalu jauh makanya minyak di pangkal habis sementara dari sub agen belum disalurkan.
Padahal kebutuhan berdasarkan kuota jumlah KK sebenarnya Morotai Selatan yang disediakan 90 ton per bulan justru yang sudah disalurkan di Oktober ini 120 ton.
“Jadi sebenarnya minyak ada, cuma tidak merata di semua pangkalan dengan rens waktu yang berbeda-beda,” terangnya.
Sementara Kabid Koperasi dan Perdagangan, M. Takdir menambahkan, memasuki minggu pertama November ini pihaknya sudah stabilkan dan apabila ditemukan adanya yang bermain atau menimbun sehingga terjadi kelangkaan maka akan ditindak secara tegas.
“Kami juga mendapat informasi ada perbedaan harga minyak mulai dari 7.000 bahkan sampai 25.000 ternyata setelah di cek di lapangan tidak di temukan semua pangkalan harga sesuai HET,” katanya.
“Perindakop telah mengusulkan untuk penambahan 50 ton persiapan untuk operasi pasar di November di luar kuota 220 untuk Morotai,” tambah Takdir. (mj)