Jakarta – Jamaah dari Indonesia sudah diizinkan lagi untuk umroh di masa pandemi. Berikut kisah pengalaman salah satu jamaah dari bandara hingga sampai ke Mekkah.
Pemerintah Arab Saudi kembali mengizinkan jamaah dari Indonesia untuk melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci. Sebanyak 317 orang jamaah sudah diberangkatkan ke Arab Saudi pada Minggu (1/10) sore.
Salah satunya adalah Faried Aljawi, yang menjabat sebagai Sekjen Amphuri (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia). Faried pun menceritakan pengalamannya mulai dari sejak berangkat hingga sampai ke Mekkah.
“Kemarin, Alhamdullillah sudah diberangkatkan. Diantar juga oleh Dubes Arab Saudi untuk Indonesia sampai ke gate. Di dalam pesawat, masker wajib dipakai. Sebelum masuk ke pesawat, wajib cuci tangan pakai hand sanitizer yang sudah disediakan maskapai Saudia. Setelah duduk di pesawat, kita akan dibagi Starter Kit. Isinya masker, hand sanitizer, tisu basah dan tisu kering,” ungkap Faried lewat aplikasi Zoom, Selasa (3/11/2020).
Setelah itu, jamaah umroh akan dibagikan 2 form yang harus diisi. Formulir pertama dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, kemudian form kedua dari BNPB Arab Saudi. Formulir tersebut wajib diisi dengan data-data pribadi yang benar sesuai dengan paspor.
“Mengenai form yang kita isi di pesawat, ada 2 kertas. Satu dari Dinas Kesehatan, satu dari BNPB Arab Saudi. Formulir itu isinya pertanyaan, apakah Anda secara tidak langsung pernah berinteraksi dengan orang yang terindikasi COVID. Pertanyaan berikutnya apakah Anda dalam 14 hari ke belakang pernah berpergian ke negara-negara seperti China, India, dll. Baru ketiga isi data pribadi,” imbuh Faried.
Ada juga pertanyaan tentang kesehatan pribadi, misalnya apakah memiliki gangguan pernafasan atau demam? Semuanya harus diisi dengan benar dan seksama. Jamaah umroh diharapkan jujur ketika mengisi formulir tersebut.
Sesampainya di Arab Saudi, traveler akan disambut oleh petugas. Pastikan surat-surat tadi sudah terisi semua. Setelah itu, traveler akan antre untuk pengecekan suhu dengan jarak 1 meter antar jamaah.
Selanjutnya akan ada konter-konter pemeriksaan berupa meja-meja. Ada 10 meja saat itu. Jika jamaah lebih banyak, meja akan ditambah dan antrean akan makin panjang.
Di meja-meja itu ada petugas yang akan memeriksa hasil PCR jamaah dari Indonesia. Setelah diperiksa dan dinyatakan valid, maka jamaah akan lanjut ke antrean imigrasi dan juga pengambilan bagasi. Saat pengambilan bagasi, ada petugas yang akan mengambilkan.
“Ada petugas yang ambil bagasi. Sebelum diambil, bagasi disteril. Setelah antre bagasi, kita naik bus menuju ke hotel. Busnya cuma diisi setengah. Di dalam bus juga diberi kit, isinya sama: masker, hand sanitizer, tisu basah. Setelah sampai di hotel, bagasi diturunkan petugas dan disteril lagi,” jelas Faried.
Saat ini semua jamaah tengah menjalani karantina selama 3 hari dan belum memulai ibadah umroh. Kabarnya, hari ini para jamaah dari Indonesia akan dites PCR lagi oleh pemerintah Arab Saudi di hotel tempat mereka menginap. Namun belum ada kepastian kapan tes PCR itu akan dilakukan. (detikcom)