TERNATE, Beritamalut.co – Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia (Munsi) III secara resmi dibuka oleh Kepala Badan (Kaban) Bahasa dan Sastra, E Aminuddin Aziz Senin (2/11/2020) tadi malam di Jakarta .
Acara tersebut benar-benar jadi arena ‘curhat’ bagi puluhan sastrawan yang menjadi peserta Munas dari berbagai provinsi di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, sekitar 200 peserta Munas dapat bertatap muka maupun daring untuk menyampaikan ide, gagasan dan unek-unek terkait masalah sastra.
Tak ketinggalan, Maluku Utara juga punya keterwakilan. Beliau adalah Syahryan Khamary, satu-satunya sastrawan Maluku Utara yang lolos seleksi pada Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia ke III di Jakarta, 2-5 November 2020.
Syahryan yang dikenal ReMKaki, yakni nama pena pendiri Dewan Kesenian Tidore ini juga mengemukakan gagasan briliannya.
Menurutnya, jejak sastrawan yang lolos seleksi perlu dicatat dan karyanya yang telah dikurasi didokumentasikan dalam sebuah wadah bernama Museum.
Dengan begitu Sastrawan Indonesia bisa dikenang sepanjang masa.
Selain itu, ReMKaki juga menekankan pada porsi khusus penganggaran buat penerbitan karya sastra.
“Bagaimana karya Sastrawan bisa mendunia kalau urusan penerbitan sangat mahal,” tandas Sastrawan Kelahiran Tidore ini.
Pada Malam pembukaan itu juga, Syahryan Khamary menyerahkan buku Antologi puisi berisi 2100 puisi yang diposting di Facebook kepada kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI, Proof Endang Aminudin Azis. (mn)