TERNATE, Beritamalut.co – Puluhan pedagang di pasar Gamalama Kota Ternate, mendatangi gedung DPRD, Rabu (23/12/20) sore tadi.
Mereka meminta kepada DPRD meninjau permasalahan pedagang yang ada dalam terminal Gamalama.
Kedatangan pedagang tersebut hanya disambut oleh Kepala Bagian Umum Adnan Mukadim di sekretariat DPRD kota Ternate.
Usai pertemuan dengan pedagang, Adnan Mukadim mengatakan, para pedagang ke DPRD terkait dengan permasalahan lahan atau tempat penjualan, dimana setelah renovasi terminal Gamalama mereka ini tidak lagi mendapatkan tempat di dalam terminal.
“Saat ini anggota DPRD belum masuk kantor, untuk itu aspirasi atau keluhan ini nantinya disampaikan kepada pimpinan DPRD untuk mengkaji dan melihat permasalahan yang dialami sejumlah pedagang tersebut,” katanya.
Ati, salah pedagang mengaku, dia bersama beberapa lainnya meminta bantuan DPRD melihat ketidakadilan yang dilakukan oknum-oknum yang mengelola lokasi terminal. Mereka juga meminta agar pedagang lama yang sebelumnya berjualan di lokasi terminal segera dikembalikan di tempat semula.
“Kedatangan kita ke kantor DPRD hanya meminta bantuan ke wakil rakyat, memanggil atau meminta penjelasan kepada Dinas Perhubungan soal pedagang yang dipindahkan di depan gedung Rusunawa, karena sebelum terminal direnovasi pihaknya memindahkan sejumlah pedagang di depan rusunawa yang juga diluar dari lokasi terminal, dan berjanji setelah selesai direnovasi akan dikembalikan ke tempat semula,” ungkapnya.
Namun setelah dibangun tempat jualan dalam terminal justru yang dimasukkan pedagang baru.
“Terus yang pedagang lama mau ditempatkan dimana. Sedangkan semuanya sudah dipenuhi pedagang baru, kami meminta agar kembalikan kami ke tempat semula,” pungkasnya.
“Kalau seperti ini para pedangan sudah dibohongi oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub), karena sebelumnya pihaknya sudah berjanji akan mengembalikan kami ke tempat semula yakni di dalam terminal, tapi sampai saat ini belum juga padahal sudah selesai direnovasi,” bebernya.
Terpisah Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Ternate, Faruk Albaar, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pedagang dan nanti dilakukan pembangunan tambahan baru bagi mereka, karena lapak yang sementara ini sudah ditempati pedagang lain.
“Jadi diusahakan semua pedagang yang saat ini mengeluhkan tempatnya akan dimasukkan semuanya,” janjinya.
Sambung Faruk, lapak yang bangun di dalam terminal itu dari pihak ketiga yakni dari Organda, akan tetapi melalui rekomendasi Dishub. Sementara kewenangan Dishub hanya menagih retribusi karena itu wilayahnya Dishub. Sementara untuk biaya sewa menyewa pedagang dan pihak ketiga yang nantinya berkomunikasi untuk menempati.
“Sistimnya ganti rugi dari pedagang ke pihak ketiga, jadi pihak ketiga yang bangun semua fasilitas tersebut nanti pedagang yang tempati membayar langsung ke pihak ketiga, biaya ganti ruginya berkisar Rp 6,5 juta, setelah itu selesai dan tinggal dijalankan retribusi, sekali lagi Dishub hanya menagih retribusi sesuai dengan Perda,” jelasnya.
Kadishub menambahkan, saat ini pihaknya sudah kantongi nama-nama pedagang yang saat ini mengeluh tidak mendapatkan tempat di dalam terminal, untuk itu Dishub akan berusaha semaksimal mungkin sehingga pedagang tersebut bisa masuk ke dalam terminal atau dikembalikan di tempat semula. (Sukur L)