MOROTAI, Beritamalut.co – Rencana pemerintah daerah menjadikan RSUD Pulau Morotai bertaraf Internasional patut diapresiasi dilihat dari progres pembangunan yang begitu masif dan fisik pembangunannya.
Namun, apa yang digemborkan masih jauh dari harapan, pasalnya dari segi pelayanannya masih banyak pasien yang harus dirujuk ke luar daerah.
Hal tersebut karena, minimnya tenaga dokter spesialis di RSUD Pulau Morotai.
dr. Toni Humbas ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (27/01/2021) mengatakan, RSUD Morotai saat ini belum bisa menangani semua penyakit itu karena, masih ada beberapa penyakit tertentu yang belum memiliki dokter spesialis sehingga harus dirujuk ke luar.
“Misalnya dokter Telinga, hidung dan tenggorokan (THT) itu kan belum ada di RSUD Morotai sehingga bila ada pasien yang masuk dengan gejala tersebut terpaksa harus kita rujuk ke Ternate,” katanya.
Selain itu dokter spesialis saraf, kalau bisa ditangani di RSUD Morotai maka akan ditangani namun, bila butuh pemeriksaan lebih lanjut maka akan dirujuk juga.
Begitu juga dengan dokter mata. Di tahun kemarin punya dokter spesialis tapi karena kontraknya habis di bulan Desember 2020 sehingga dokternya pulang.
Sementara dokter spesialis lainnya seperti anak, penyakit dalam, kandungan, dan spesialis bedah sudah ada.
Hanya saja ketika ada hal-hal khusus seperti di bedah tetap dirujuk.
“Jadi untuk bedah misalnya konseling bedah, bedah digestik, atau bedah paru terpaksa kita harus rujuk juga ke Ternate karena, ada alat khusus yang belum dimiliki RSUD Morotai,” tuturnya.
Sementara untuk alat pelayanan dasar sudah dimiliki semua hanya saja bila alat bedah yang lebih dalam lagi butuh alatnya yang sensitif dan khusus.
“Jadi standar untuk alat pelayanan dasar sudah ada begitu juga dengan dokter spesalis cuman, ada beberapa dokter yang memang sebagian belum ada,” katanya.
Apabila di tahun ini dokter mata, THT dan saraf sudah dipenuhi maka RSUD Morotai sudah bisa layani namun, bila dibutuhkan yang lebih akan dirujuk juga bahkan rujukannya sampai ke Manado. (mj)