Jakarta – Sejumlah pengguna telah mulai mendapatkan status yang dikirim oleh pihak WhatsApp.
Status dari WhatsApp ini keluar setelah WhatsApp sebelumnya mengatakan dalam blog resminya akan berupaya menjernihkan informasi yang salah terkait kebijakan privasi baru miliknya.
Kompas.com pada Jumat (29/1/2021) pagi juga telah mendapatkan pembaruan status yang dikirimkan oleh WhatsApp.
Membagikan informasi
Adapun isi status pertama WhatsApp tersebut diawali dengan pemberitahuan bahwa WhatsApp akan membagikan informasi kepada publik jika terdapat fitur baru pada aplikasinya.
“WhatsApp sekarang membagikan informasi di Status.
Di sini Anda dapat mengetahui informasi dan fitur baru,” tulis WhatsApp pada status pertamanya.
Di status selanjutnya WhatsApp mengumumkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga privasi.
“Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda. WhatsApp.com/privacy,” ujarnya pada status selanjutnya.
Status ketiga WhatsApp menjelaskan bahwa ia tak dapat mendengarkan atau “menguping” percakapan pengguna.
“WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end. WhatsApp.com/privacy,” tulisnya pada status ketiga.
“Nantikan informasi terbaru lainnya dari kami,” tulis status terakhir WhatsApp.
Tanggapan warganet
Status WhatsApp yang dikirimkan tersebut mendapatkan beragam tanggapan warganet. Berikut di antaranya:
Whatsapp apa ga tidur ya, kok udh bikin status aja
— Riss ??????? (@tenthelee) January 28, 2021
Status panic… ???? pic.twitter.com/yP0AtsXm5O
— Marto?rt (@MartoArt) January 28, 2021
#WhatsApp begitu karena ia takut ditinggal pas lagi disayang, cuma karena salahpaham…
Jadi, initu kek bentuk “Dengerin dulu, ini penjelasan aku” gituu gaes.
Jelasnya, dia masih ingin bertahan bersamamu, menemani kamu, jadi yang paling kamu sayang (lagi).Curhat dah hahaha pic.twitter.com/zZRxQC86nx
— Anak Sholehah ya (@tentusajaita) January 28, 2021
#WhatsApp nya gabut apa gimana kok tiba² bikin story wkwkw pic.twitter.com/twLAov28Vk
— yabb (@mbayumukti) January 28, 2021
Tanda pagar atau tagar #WhatsApp juga memuncaki daftar trending topic Twitter pada Jumat (29/1/2021) pagi dengan 19.100 twit.
Kirim 4 pesan
Melansir Live Mint, (29/1/2021), aplikasi perpesanan yang telah populer di kalangan masyarakat ini nampaknya merasa gelisah setelah beberapa penggunanya bermigrasi ke platform lain yang dianggap lebih aman seperti Telegram dan Signal.
Pengguna WhatsApp mendapatkan empat pesan yang ditampilkan pada status mereka dari kontak bernama “WhatsApp”.
Pesan pertama pada status tersebut meyakinkan penggunanya jika privasi akan masih terjaga.
“Kami berkomitmen untuk privasi Anda”.
Sementara tiga pesan lainnya menjelaskan WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi yang terenkripsi, tidak dapat melihat lokasi yang dibagikan, dan tidak membagikan kontak dengan Facebook.
Berikut bunyi ketiga pesan tersebut:
“WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena terenkripsi end-to-end”
“WhatsApp tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan”
“WhatsApp tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook”.
Tunda kebijakan privasi baru
WhatsApp telah menunda untuk mengimplementasikan kebijakan privasi barunya selama tiga bulan.
Keputusan tersebut diambil setelah menghadapi reaksi besar-besaran dengan puluhan juta penggunanya berpindah ke platform pesaingnya.
Awalnya, perubahan kebijakan tersebut dijadwalkan mulai berlaku pada 8 Februari 2021.
Namun, perusahaan telah mengklarifikasi bahwa pembaruan tersebut tidak memengaruhi berbagi data dengan Facebook terkait dengan percakapan pribadi atau informasi profil lainnya.
Disebutkan, hanya membahas obrolan bisnis jika pengguna berbicara dengan platform layanan pelanggan perusahaan melalui WhatsApp.
Ditunda hingga mei 2021
Lebih lanjut, dalam serangkaian tweet-nya, sejauh ini perusahaan mengonfirmasi bahwa mereka menunda tanggal dari 8 Februari 2021 hingga Mei 2021.
“Tidak ada seorang pun yang akunnya akan ditangguhkan atau dihapus pada 8 Februari, dan kami akan menarik kembali rencana bisnis kami hingga setelah Mei,” kata WhatsApp.
“Kami telah mendengar dari begitu banyak orang betapa banyak kebingungan yang terjadi seputar pembaruan kami baru-baru ini. Ada banyak informasi yang salah yang menyebabkan kekhawatiran dan kami ingin membantu semua orang memahami prinsip dan fakta kami,” kata WhatsApp dalam blognya.
End-to-end encryption
Melansir The South African, fitur ini digunakan saat Anda mengobrol dengan orang lain ketika menggunakan aplikasi.
Enkripsi memastikan hanya Anda dan lawan bicara yang dapat membaca atau mendengarkan apa yang dikirim, dan tidak ada orang lain yang bisa mengetahuinya, bahkan WhatsApp.
Dengan end-to-end encryption, pesan diamankan dengan kunci, dan hanya penerima dan pengirim yang dapat membuka dan membacanya.
Semua ini terjadi secara otomatis, tanpa perlu mengutak-atik pengaturan.
Dalam memastikan bahwa obrolan telah terenkripsi, pengguna dapat memverifikasinya dengan membuka obrolan, lalu ketuk nama kontak, dan buka layar info kontak.
Kemudian, ketuk enkripsi untuk melihat kode QR dan nomor 60 digit.
Kebijakan baru
Beberapa waktu sebelumnya, publik dibuat heboh dengan kemunculan notifikasi yang meminta persetujuan adanya kebijakan privasi baru dari WhatsApp.
Notifikasi tersebut memunculkan kekhawatiran terkait keamanan data para pengguna.
Pada 15 Januari lalu, WhatsApp membuat pengumuman bahwa pembaruan kebijakan privasi tidak membuat WhatsApp maupun Facebook melihat percakapan pribadi pengguna.
“Artinya, kami akan selalu melindungi percakapan pribadi Anda dengan enkripsi ujung ke ujung, sehingga baik WhatsApp maupun Facebook tidak dapat melihat pesan pribadi ini. Itu sebabnya kami tidak menyimpan catatan tentang siapa yang mengirim pesan atau menelepon setiap orang. Kami juga tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan dan kami tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook,” tulis pihak WhatsApp.
Pada keterangan selanjutnya WhatsApp mengatakan tidak ada yang berubah. Menurutnya, pembaruan hanya untuk menyertakan opsi baru yang harus dimiliki seseorang ketika mengirim pesan bisnis ke WhatsApp.
Pihaknya juga mengatakan bahwa pembaruan adalah bentuk transparansi lebih lanjut mengenai cara WhatsApp mengumpulkan dan menggunakan data.
Dalam informasi tersebut, WhatsApp juga mengatakan, pihaknya memundurkan tanggal berlakunya kebijakan baru ini.
“Kami juga akan melakukan lebih banyak lagi untuk menjernihkan informasi yang salah tentang cara kerja privasi dan keamanan di WhatsApp. Kami kemudian akan mendatangi orang-orang secara bertahap untuk meninjau kebijakan sesuai kemampuan mereka sendiri sebelum opsi bisnis baru tersedia pada tanggal 15 Mei,” ujar keterangan dalam unggahan blog resminya pada 15 Januari 2021. (Kompas.com)