TERNATE, Beritamalut.co – Tim penyidik Kejaksaan Tinggi Maluku Utara terus mendalami proyek pembangunan rumah ibadah tahun anggaran 2018-2019 di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Rakyat (Disperkim) Provinsi Maluku Utara.
Juru Bicara Kejati Malut, Richard Sinaga mengatakan, sejumlah pihak terkait dengan proyek pembangunan rumah ibadah sudah dipanggil, namun masih sebatas permintaan klarifikasi.
“Ini adalah bagian dari informasi di media masa dan langsung ditindaklanjuti,” kata Richard Sinaga kepada wartawan di Kantor Kejati, Rabu (17/2/2021).
Beberapa waktu lalu dalam konferensi pers telah menyatakan akan serius informasi soal proyek pembangunan rumah ibadah. Dan ini akan serius, dan sejauh ini tahapannya masih klarifikasi.
“Sebelumnya Panitia Khusus (Pansus) DPRD Provinsi Maluku Utara telah merekomendasikan sejumlah proyek yang diduga masih menyimpan masalah termasuk sejumlah pembangunan rumah ibadah,” ujarnya.
Hasil kerja Pansus diantaranya, Pembangunan Masjid Al Mubaraq Kukupang, Kasiruta Barat dengan nilai kontrak Rp 409.567.000, realisasi keuangan 30 persen, hasil di lapangan baru berkisar 50 persen. Pansus merekomendasikan untuk dilakukan audit investigasi oleh Inspektorat.
Selanjutnya, Pembangunan Masjid Loleo Jaya Tahap II, Kasiruta Timur dengan nilai Kontrak Rp.784.298.000, dimana realisasi keuangan 72 persen fisiknya 100 persen dengan total anggaran kurang lebih Rp 1,5 Miliar, progress fisiknya baru sekitar 35 persen dan belum fungsional. Pansus juga merekomendasikan untuk dilakukan Audit Perencanaan dan Audit Investigasi oleh Inspektorat.
Proyek Pembangunan Masjid Marituso, Kasiruta Timur Halmahera Selatan dengan nilai kontrak Rp. 418.866.000, progress keuangan 100 persen, progress fisik 100 persen. Sementara fakta di lapangan hanya berupa rangka kolom dan balok serta belum. Pansus merekomendasikan untuk evaluasi perencanaan dan harga satuan.
Serta proyek Pembangunan Gereja GMIH Imanuel Tungute Sungi di Ibu dengan nilai Kontrak Rp. 719.927.000, pekerjaan fisik dan penggunaan material tidak sesuai perencanaan sehingga atap bangunan telah mengalami kebocoran. Direkomendasikan audit investigasi oleh Inspektorat. (hsd)