Jakarta – Kembali dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), kapsul SpaceX turut membawa sejumlah benda untuk diteliti, salah satunya sejumlah potongan buah anggur dan beberapa botol wine asal Perancis.
Sekembalinya ke Bumi, para ilmuwan Perancis kemudian mempelajari selusin botol wine Perancis dan ratusan potongan tanaman anggur yang kembali ke Bumi setelah setahun berada di luar angkasa.
Salah satu merek minuman wine terkenal di Perancis, Chateau Petrus Pomerol, dikirim ke ISS pada November 2019 dengan kapal pemasok logistik luar angkasa, Northrop Grumman.
SpaceX juga meluncurkan 320 potongan buah anggur merlot dan wine cabernet sauvignon pada Maret tahun lalu ke luar angkasa, dikutip dari The Independent, Minggu (28/3/2021).
Logistik ini kemudian kembali ke Bumi pada Januari 2021 lalu dengan menaiki kapsul SpaceX Dragon.
Jane Anson, ahli minuman fermentasi anggur atau wine dan penulis The Decanter, mengatakan bahwa anggur yang bertahan di Bumi terasa ‘sedikit lebih muda dibandingan yang pernah ke luar angkasa’.
Eksperimen pengiriman bahan makanan ke luar angkasa, menjadi salah satu misi untuk mempelajari tumbuhan di Bumi dapat lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Selain itu, dengan dikirimkannya anggur dan wine ke ISS, para ilmuwan Perancis ini berharap bisa memahami proses penuaan dan fermentasi pada anggur yang kembali dari misi luar angkasa.
CEO dan salah satu pendiri Space Cargo Unlimited, Nicolas Gaume mengatakan minuman wine yang dibawa ke luar angkasa menjadi terasa lebih berbeda.
Di lingkungan tanpa gravitasi, kondisi ini telah mengubah warna wine.
“Berwarna merah bata. Sedikit berbeda. Dan rasanya itu sendiri membuatnya unik. Beberapa plum terungkap, kemungkinan seperti wine Bumi versi lama, tetapi juga dengan cara yang berbeda,” kata Gaume.
Ketahanan tanaman hadapi perubahan iklim
Tujuan utama dari percobaan tersebut adalah untuk ilmu pertanian, kata Gaume.
Eksperimen ini diharapkan dapat mengatasi solusi tentang bagaimana kondisi pertanian organik di masa yang akan datang, dapat tetap mampu memasok bahan pangan bagi manusia.
“Dan menurut kami, luar angkasa memiliki kuncinya,” kata Gaume kepada AP.
Produk pertanian seperti anggur, harus dapat beradaptasi menjadi lebih baik dengan kondisi lingkungan yang semakin keras akibat perubahan iklim.
Gaume menjelaskan teori di balik misi tersebut adalah bahwa tanaman yang dikirim ke luar angkasa, seperti anggur akan menemukan evolusi alami untuk mendapatkan ketahanan yang lebih baik terhadap tekanan yang lebih rendah daripada tidak adanya gravitasi, dan tekanan yang terkait dengan perubahan iklim. (Kompas.com)