TERNATE, Beritamalut.co – Anggaran Pemungutan Suara Ulang (PSU) di lima titik di Kabupaten Halmahera Utara diperkirakan mencapai Rp 2 Miliar lebih.
Itu terdiri dari KPU Halut sekitar Rp 900 juta lebih, Bawaslu Rp 600 juta serta pengamanan dari Polres Halut sekitar Rp 500 juta lebih.
Ketua Bawaslu Halut, Rafli Kamaluddin ketika dihubungi Beritamalut.co, Rabu (7/4/2021) mengatakan, anggaran yang diusulkan Bawaslu untuk pelaksanaan PSU dikisaran Rp 600 juta.
“Sekitar enam ratusan. Dan itu kita sudah sampaikan ke pemda,” kata Rafli.
Menurutnya, pihaknya sudah menyurat ke Pemda Halut, namun sejauh ini belum ada balasan dari pemkab kapan usulan anggaran Bawaslu tersebut mulai dibahas.
“Usulan anggaran itu untuk kebutuhan operasional, termasuk Gakkumdu dan Panwascam,” tambah Rafli.
Sementara Kapolres Halut, AKBP Nico Setiawan ketika dihubungi Rabu tadi mengatakan, untuk anggaran pengamanan PSU yang diusulkan berada pada angka Rp 500 juta lebih.
“Belum ada, tapi yang jelas dari kita soal pengamanan selalu siap,” kata kapolres saat ditanya persetujuan dari pemkab soal anggaran tersebut.
Sebelumnya, diberitakan bahwa anggaran PSU yang diusulkan oleh KPU Halut sebesar Rp 900 juta lebih dan itu menurut Ketua KPU Halut, Muhammad Rizal sudah dilakukan penandatanganan bersama dengan Pemkab Halut.
Anggaran itu akan digunakan untuk biaya operasional, logistik, pengadaan surat suara, dan honor penyelenggara di lima titik.
“Untuk surat suara pemungutan ulang, KPU punya stok 2 ribu lembar, nanti akan pencetakan surat suara di TPS khusus NHM karena berlaku normal, hanya susulan saja,” kata Rizal saat dihubungi Beritamalut.co, Minggu (4/4/2021).
Untuk diketahui, pelaksanaan PSU di lima titik yaitu, 1 TPS di Desa Rawajaya, 1 TPS di Desa Tetewang, 2 TPS di Supu dan satu TPS khusus di dalam PT NHM. (mn)