Jakarta – Bulan Rajab adalah bulan yang bisa dimanfaatkan oleh muslim untuk memperbanyak kebaikan, salah satunya sedekah. Sedekah di bulan Rajab menjadi amalan yang tidak boleh sampai terlewat.
Dijelaskan dalam buku Memburu Syurga di Bulan Istimewa oleh Miftah Fauzi, bahwa keutamaan bulan Rajab ini disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang berbunyi:
“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah SWT menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban,” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sahal bin Sa’ad meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ingatlah, sesungguhnya bulan Rajab adalah salah satu bulan haram (yang dimuliakan). Pada bulan itu, Allah membawa Nabi Nuh dalam perahu. Beliau pun berpuasa dalam perahu dan menyuruh orang yang bersamanya turut berpuasa. Kemudian Allah menyelamatkannya dari karam, hingga Allah membersihkan bumi dari kekufuran dan kedurhakaan.”
Pahala Sedekah di Bulan Rajab
Mengutip buku Cantik dengan Sedekah oleh Indriyana R Dani & Muthia Esfand, bulan Rajab dikenal juga sebagai bulan. Sedekah Pada bulan baik ini, muslim dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah.
Sedekah yang dimaksud pun bukan selalu berarti materi, namun bisa berupa amalan lain seperti salat, puasa, maupun perbuatan lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang bersedekah di bulan Rajab, maka Allah menjauhkannya dari neraka seperti durasi anak burung gagak yang belum tumbuh bulunya hingga mati tua.”
Mengutip buku Nasihat Langit Penenteram Jiwa oleh Syaikh ash-Shafuri, dari Salman al Farisi pun, beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka seakan-akan dia berpuasa seribu tahun dan memerdekakan seribu budak. Barangsiapa bersedekah pada bulan Rajab satu sedekah, maka seakan-akan dia bersedekah seribu dinar, Allah menuliskan seribu kebaikan untuk setiap bulu di badannya, mengangkat seribu derajat untuknya, menghapus seribu keburukannya. Lalu Allah menulis seribu hujjah, seribu umrah, serta seribu bangunan istana untuk setiap satu puasa dan satu sedekah yang dia lakukan.”
Keutamaan Sedekah dalam Al-Qur’an
Sedekah merupakan salah satu amalan yang dapat mendatangkan pahala yang berlipat dan sebagai amalan yang dapat memperlancar rezeki bagi siapa saja yang melakukannya. Allah SWT berfirman:
إِنَّ ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
Bacaan latin: Innal-muṣṣaddiqīna wal-muṣṣaddiqāti wa aqraḍullāha qarḍan ḥasanay yuḍā’afu lahum wa lahum ajrung karīm
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid : 18)
Pahala dari bersedekah pun disebutkan dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 261 yang berbunyi:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Bacaan latin: Maṡalullażīna yunfiqụna amwālahum fī sabīlillāhi kamaṡali ḥabbatin ambatat sab’a sanābila fī kulli sumbulatim mi`atu ḥabbah, wallāhu yuḍā’ifu limay yasyā`, wallāhu wāsi’un ‘alīm
Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(detikcom)