Jakarta – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melaporkan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 atau 1444 Hijriah. Menag menyebut, berdasarkan data yang didapat, sebanyak 752 jemaah haji reguler dinyatakan meninggal dunia.
Hal tersebut disampaikan Menag dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VIII DPR RI, di gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/0/2023). Menag menyebut mayoritas jemaah yang meninggal di atas usia 65 tahun.
“Terkait dengan kesehatan dan jamaah haji meninggal. Dari 752 jemaah haji reguler yang wafat, sebanyak 562 orang di antaranya berusia 65 tahun ke atas,” kata Yaqut.
Yaqut menyebut sebanyak 81 jemaah yang wafat berada di rentang usia 60-64 tahun. Sedangkan 109 jemaah wafat lainnya berusia di bawah 60 tahun.
“Jemaah wafat paling tua berusia 98 tahun ada dua orang, sedangkan jemaah termuda yang wafat berusia 42 tahun ada enam orang,” kata Yaqut.
“Sementara itu saat ini masih terdapat 15 jemaah sakit yang dirawat di rumah sakit Makkah, Madinah, dan Jeddah,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Yaqut juga menyampaikan sejumlah permasalahan terkait pelayanan saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, misalnya keterlambatan distribusi makanan, hingga layanan transportasi penjemputan jemaah.Dia menegaskan hal itu menjadi bahan evaluasi.
“Investigasi dilakukan oleh Nazaha atau lembaga antikorupsi Arab Saudi. Hasilnya Nazaha Saudi menemukan adanya sejumlah kekurangan pelayanan yang semestinya disediakan pihak ketiga (Mashariq). Fakta ini akan menjadi pertimbangan dan bahan evaluasi dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H,” tuturnya.
Sumber: detik.com