JAILOLO,Beritamalut.co-Temuan baru ambruknya pekerjaan proyek irigasi Lolory yang berlokasi di Desa Gamtala dan irigasi Desa Toboso sungguh diluar dugaan.
Bagaimana tidak, proyek yang dianggarkan berkisar Rp 34 miliar melalui sumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016 tersebut, terakhir diketahui bukan karena banjir tetapi pekerjaannya tidak layak.
“Sebelum ambruknya irigasi Taboso saya pernah meninjau tetapi sudah melihat dari hasil konstruksi itu bukan akibat karena bencana,” kata Wakil Bupati Halbar Ahmad Zakir Mando, saat dikonfirmasi wartawan di kantor bupati Halbar, Jum’at (11/5/2018) pagi tadi.
Ambruknya irigasi itu karena pekerjaan di lapangan kurang matang bahkan tidak sesuai dengan RAP.
“Persoalan proyek itu selain pekerjaan tidak berkualitas, perencanaan pembangunan juga tidak matang,” kata wabup.
Menyikapi itu, Wabup Ahmad Zakir Mando bakal melakukan rapat evaluasi dengan memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR).
Padahal kedua Irigasi berada di lokasi berbeda dan dikerjakan oleh kontraktor berbeda pula. Dan proyek irigasi Taboso itu baru saja selesai dikerjakan pada sebulan lalu, dengan pelaksana PT. Ideal Kontraktor, nomor kontrak 610/14/SDA/DAK – TAMBAHAN/ PU – HB/X/ 2016, dengan Anggaran Rp Rp. 16,896 miliar.
Sedangkan irigasi Lolori yang dikerjakan PT. Bina Bangun Sakti, nomor Kontrak 610/13/SDA/ DAK – TAMBAHAN/ PU- HB/ X /2016 dengan anggaran sebesar Rp. 17,488 miliar.
Berdasarkan amatan wartawan, dinding yang ambruk di kedua pembangunan tersebut yaitu, untuk irigasi Taboso sepanjang kurang lebih 20 meter, sedangkan untuk irigasi Lolori sepanjang kurang lebih 25 meter.
Namun untuk irigasi Taboso sudah dilakukan perbaikan tetapi untuk Lolori belum ada tanda-tanda dilakukan perbaikan. (lan)