TERNATE,Beritamalut.co-Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Provinsi Maluku Utara diminta memprioritaskan gedung SMA Negeri 2 Kota Ternate yang sudah tidak layak lagi difungsikan.
Sebab 3 lokal ruang khusus belajar (RKB) sudah mengalami kerusakan cukup parah ditambah 9 RKB membutuhkan rehabilatasi tingkat ringan hingga sedang.
“Dana alokasi khusus (DAK) tahun 2017 sebesar Rp 700 juta diperuntukan untuk pembangunan dua RKB, satu ruang laboratorium serta rehabilitasi tiga RKB. Sementara tahun 2018 SMA Negeri 2 hanya menerima Rp 400 juta, dan itu untuk rehabilitasi sedang MCK dan tiga RKB sehingga tidak mencukupi,” kata Kepsek SMA Negeri 2 Ternate, Zainuddin MS.Hi Idris, Kamis (9/08/2018).
Zainudin berharap agar pihak Dikjar lebih memperhatikan bangunan sekolah SMA Negeri 2 Kota Ternate dan menjadikannya skala prioritas pembangunan.
“Harapan kami agar pihak Dikjar Malut lebih memperhatikan bangunan gedung SMA Negeri 2, karena DAK 2017-2018 tidak mencukupi kebutuhan pembangunan gedung terutama tiga lokal RKB yang sudah mengalami rusak parah seperti bagian pondasi mengalami patah dan tiang-tiang bangunan mengalami retak serta bagian dinding yang sudah rapuh dimakan usia,” ujar Zainudin.
Tiga RKB itu katanya sudah harus dirobohkan dan dibangun baru, karena tidak layak lagi untuk rehab mengingat pondasi serta dinding tidak layak difungsikan lagi.
“Inilah yang kita takutkan jangan sampai situasi alam yang kita tidak tau seperti gempa ini sangat berbahaya,” katanya. (jl)