TERNATE,Beritamalut.co-Puluhan massa aksi yang mengatasnamakan Masyarakat Adat Pulau Hiri menggelar aksi unjukrasa di depan Kantor Walikota Ternate, Senin (13/8/2018).
Mereka kembali mempertanyakan kebijakan Pemkot Ternate terkait dengan pembangunan yang ada di pulau Ternate seperti Pulau Hiri, Moti dan Batang Dua.
Salah satunya yaitu rencana pembangunan pelabuhan di Pulau Hiri yang hingga kini belum juga terealisasi. Pelabuhan bagi masyarakat Pulau Hiri merupakan fasilitas yang sangat vital dalam rangka percepatan roda perekonomian disana.
“Pemkot ingin mengambil alih Jikomalamo sebagai destinasi Pariwisata Kota Ternate, problem ini sudah berulang kali ditegur oleh mahasiswa dan pemuda pulau Hiri melalui gerakan demonstrasi namun dari pihak DPRD sengaja menutup telinga dam secara tidak sadar mereka memelihara konflik,” teriak koordinator aksi, Ardian Kader dalam orasinya.
Mereka juga menilai baik Pemkot Ternate maupun DPRD Kota Ternate sangat cepat jika itu menyangkut pembangunan dalam kota, namun sebaliknya jika diluar seperti Hiri, Moti dan Batang Dua sangat lambat.
“Pemkot dan DPRD sengaja mendiamkan permasalahan ini dan tidak mampu menyelesaikannya. Banyak komentar yang keluar dari mereka namun hanya janji manis yang kemudian hangat di telinga masyarakat Hiri,” ujarnya.
Selain masalah percepatan pembangunan pelabuhan Hiri, massa aksi juga meminta segera mengaktifkan air PDAM di Pulau Hiri, kemudian perubahan status puskesmas kecamatan rawat jalan ke rawat inap, dan pengaktifan kantor UPTD yang sudah dibangun.
Selain itu, pengadaan kantor KUA Kecamatan Pulau Hiri secara permanen, pengaktifan pasar yang sudah dibangun, aktifkan dinas perhubungan Kecamatan Pulau Hiri, pembangunan kantor Polsek dan Danramil permanen. (Lia)