TERNATE,Beritamalut.co-Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Organisasi Pandu Laut Nusantara serentak menggelar Kegiatan Gerakan Aksi Nasionaldi seluruh Indonesia termasuk Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (19/08/2018).
Kegiatan dalam rangka mengisi HUT RI yang ke-73 itu bertemakan “Gerakan bersi pantai dan aksi menghadap ke laut”.
Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternte Dzafar Sahubawa kepada Beritamalut.co mengatakan, di Kota Ternate, kegiatan ini mereka memilih pantai kastela di Kecamatan Ternate Pulau sebagai lokasi untuk melaksanakan pembersihan sampah di laut, yang dimulai pukul 15.00 hingga pukul 18.00 Wit.
Secara nasional, kegiatan ini dipusatkan di Bitung yang dibuka Menteri Kelautan dan Perikanan.
Dari Bitung, Menteri Susi memandu 73 titik pelaksanaan pembersihan ini di seluruh Indonesia. Tepat pukul 18.00 Wit seluruh peserta menghadap ke laut sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negri.
“Kemarin juga dalam konferensi pers Ibu Mentri sampaikan bahwa sekarang ini sampah yang kita sumbangkan itu sebesar 64juta ton dan dari sampah itu 3,2 jt ton itu adalah sampah plastik, Jadi harapan dari Ibu Mentri sampah-sampah Pelastik yang tersebar di seluruh pantai dan di laut Indonesia itu, sesuai dengan Program Aksi Nasional bahwa di Tahun 2025, mendatang kita harus membersihkan minimal 75% mengurangi sampah-sampah tersebut,” kata Dzafar.
Dengan aksi ini diharapkan agar nantinya akan ada kesan bagi masyarakat Kota Ternate tentang pentingnya membersihkan sampah di pesisir pantai, maupun di laut.
Program ini selain melibatkan KKP, juga Pelabuhan Perikanan Bastiong, Stasiun Karantina Ikan, dan Satuan Pengawas Sumberdaya Ikan.
“Kami juga melibatkan beberapa instansi terkait, dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate, Dinas Kebersihan atau Lingkungan hidup, komunitas peduli sampah, club diving, SMK Perikanan, Koramil, Kapolsek dan tentunya masyarakat Kelurahan Kastela,” ujarnya.
Sementara, Kepala Stasiun Karantina Ikan Kota Ternare Abdul Kadir menambahkan, inti kegiatan ini tak lain hanyalah menumbuhkan rasa cinta kita kepada lingkungan, terutama lingkungan laut.
“Karena kita tau bersama bahwa laut adalah tempat tinggal Sumber Daya ikan yang harus dijaga, dan harus kita hindari dari sampah-sampah plastik, menjaga lingkungan laut dan sumber daya ikan kita agar dapat menghadirkan lingkungan laut yang sehat,” jelasnya.
Gerakan ini katanya bersifat masif, tidak hanya dilakukan di Ternate dan tidak hanya berhenti sampai di sini saja tapi berlanjut.
“Kita harapkan ini adalah gerakan moral yang secara terus menerus harus dilakukan dan di perhatikan, laut bukanlah tempat pembuangan sampah. Kita harus mengingat untuk wilayah kita Indonesia ini, mayoritas kita juga ada di laut, terutama nelayan-nelayan kita sehingga masa depan bangsa itu harus dapat kita tumbuh kembangkan bersama,” katanya. (jl)