TOBELO,Beritamalut.co-Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Cabang Kabupaten Halmahera Utara menggelar aksi unjukrasa di sejumlah titik di Tobelo, Kamis (6/8/2018) pagi tadi terkait dengan tagar 2019 ganti presiden.
Dalam aksinya, GMNI dengan tegas menyatakan menolak tagar #2019 ganti presiden.
Begitu pun dengan rencana deklarasi tagar 2019 ganti presiden di Maluku Utara yakni Kota Ternate yang direncanakan tanggal 16 September 2018, GMNI menolak termasuk para tokoh yang akan didatangkan ke Maluku Utara untuk deklarasi.
Menurut mereka, hastag ganti presiden merupakan bagian dari sebuah usaha dari aktor-aktor politik. Selain itu sebagai bentuk propaganda yang sangat mengganggu situsional karena bangsa Indonesia cinta terhadap pancasila dan cinta terhadap keberagaman.
Mereka juga menilai hastag 2019 ganti presiden akan berdampak sampai pada daerah yang pada akhirnya melahirkan perbedaan pandangan di masyarakat.
“GMNI Halut sebagai gerakan yang berjiwa Nasionalis, tidak menginginkan hal ini terjadi di Republik Indonesia terlebih di Maluku Utara khususnya di Kabupaten Halmahera Utara,” kata Wakil Ketua GMNI Halut, Ikwan Bujang, Kamis (6/9/2018).
“Dengan demikian jika hastag 2019 ganti presiden yang akan dilakukan di Provinsi Maluku Utara yang bisa dibilang dapat mengganggu stabilitas keamanan negara bahkan daerah, maka alangkah baiknya ini tidak perlu dilakukan dan belum saatnya dilakukan,” kata Ikwan lagi. (mn)