TIDORE,Beritamalut.co – Kepala PLN ranting Payahe, Kecamatan Oba, Kota Tidore, Azan Akbar dicopot dari jabatannya.
Pencopotan Akbar sehari pasca aksi demo yang dilakukan masyarakat Kelurahan Payahe di kantor PLN, Senin (06/05/2019).
Diduga kuat Akbar dipecat terkait dengan kinerjanya yang buruk selama menjalankan tugasnya di Pahaye.
“Pencopotan jabatan kepala ranting PLN Payahe ini terkait dengan kinerjanya yang buruk, jadi pencopotan ini terhitung sejak kemarin, dan ini bukan persoalan demonstrasi pemadaman namun persoalan kinerja di kantor,” kata Menejer Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sofifi, Bahar saat dikonfirmasi di area kantor ranting PLN Payahe, Selasa (7/5/2019).
Terkait dengan kekosongan jabatan, kata Bahar, untuk sementara diisi Sukri Pawa sebagai Plh Kepala ranting PLN Payahe.
Sementra itu, terkait tuntutan warga soal pengembalian dinamo star dan accu yang dipinjamkan ke PLN Weda, sudah dikembalikan.
“Saling meminjam alat dan suplai minyak itu hal biasa, dan itu sesuai sistem dari Sabang sampai Merauke, kalau secara tehnis jika ada yang membutuhkan kita akan berikan, dan sekarang ini alat sudah dikembalikan, dan sudah diperbaiki hingga tuntas, semoga dengan adanya perbaikan ini sistemnya bisa normal,” ujarnya.
Sering terjadinya pemadaman listrik katanya, penyebab utama adalah faktor alam, diantaranya, pohon-pohon yang berdekatan dengan kabel, dan hewan seperti burung dan lain lain dan juga persoalan akses jalan dapat turut serta mempengaruhi pemadaman listrik.
Untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman katanya, tim tehnis sudah ke lokasi mengecek dan pihaknya sarankan kepada masyarakat agar bisa berinisiatif untuk bisa tebang pohon pohon atau tanaman yang berdekatan dengan kabel sebab hal tersebut sangat menganggu arus listrik.
Sementara itu, pantauan di lapangan selain aksi pemalangan kantor, masyarakat juga memboikot akses jalan lintas Payahe – Weda dan Sofifi – Weda menggunakan balok dan batu serta membakar ban bekas di badan jalan.
Sehingga akses jalan utama diarea perempatan terhenti selama kurang lebih empat jam, sehingga mengakibatkan kemacetan sepanjang 1 kilometer.
“Aksi ini adalah aksi murni dan tidak ada tendensi politik apapun, dan ini persoalan pemadaman yang terjadi di daratan Oba akibat Kepala PLN Ranting Payahe meminjamkan dinamo star dan accu kepada PLN Weda sehingga mengakibatkan terjadinya pemadaman,” ungkap kordinator aksi, Baim. (As)