JAILOLO,Beritamalut.co-Dalam rangka memperingati hari santri ke-5, Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat melaksanakan upacara di pondok pesantren (ponpes) Madinatul Khairaat (Pabos) Desa Pateng, Kecamatan Jailolo, Selasa (22/10/2019).
Upacara yang dipimpin Bupati Halmahera barat Danny Missy itu dihadiri kepala Kantor Kemenag Halbar H Idris, Kepala Ponpes Madinatul Khairaat Iksan Hi Husain, Imam Besar Sigilamo Ustad Hi Zulkifli, unsur SKPD, siswa siswi beserta jajaran guru ponpes madinatul khairaat, serta gugus depan pramuka kwarcab Halbar.
Bupati Danny Missy yang pada kesempatan itu membacakan amanah Menteri Agama RI M Nur Kholis Setiawan menyampaikan isu perdamaian diangkat berdasar fakta bahwa sejatinya pesantren adalah laboratorium perdamaian.
Sebagai laboratorium perdamaian, pesantren merupakan tempat menyemai ajaran islam yang ramah dan moderat dalam beragama.
“sikap moderat dalam beragama sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multikultural. Dengan cara inilah keragaman dapat disikap dengan baik serta toleransi dan keadilan dapat terwujud. Kita juga patut bersyukur karena dalam peringatan hari santri tahun 2019 ini terasa istimewa dengan hadirnya UU Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren,” kata Danny saat membacakan amanah Nur Kholis.
Ini katanya memastikan bahwa pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pengabdian masyarakat.
Dia juga berharap semoga dengan memperingati hari santri nasional, santriwan dan santriwati serta masyarakat bisa terpacu untuk tetap menjaga perdamaian di halmahera barat.
“Saya menghimbau agar semua masyarakat Halmahera Barat lebih meningkatkan perdamaian dan menjaga kerukunan setiap umat beragama. Dan melalui kesempatan ini pemerintah kabupaten Halmahera Barat akan memberikan bantuan untuk pondok pesantren madinatul khairaat,” tutup Danny.
Sementara, Humaidi, salah satu guru pesantren saat ditemui media mengaku kecewa terhadap kepala di lima desa, yang berada di Kecamatan Jailolo khususnya Desa Pabos karena tak satupun hadir dalam upacara HSN.
Padahal katanya, undangan sudah disampaikan kepada mereka.
“Kita harus patuh bersyukur acara ini bisa dilaksanakan di lima desa, kita juga harus patuh berterimakasih karena pesantren di bangun di lima desa tersebut, untuk itu harapannya agenda nasional seperti ini agar ke depan para kades bisa meluangkan waktu menghadiri acara dimaksud,” ujarnya. (tox)