DARUBA,Beritamalut.co – Peringati hari Sumpah Pemuda tanggal 28 oktober, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa (Gamhas) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Desa Darame kecamatan Morotai Selatan, Senin (28/10/2019).
Aksi yang dipimpin kordinator lapangan Janherlin Panelada tersebut menuntut agar persoalan krisis air bersih di Pulau Morotai segera dituntaskan oleh pemerintah daerah.
Mereka juga meminta DPRD Pulau Morotai melakukan fungsi kontrolnya sehingga persoalan krisis air bersih yang terjadi di beberapa desa dan kecamatan di Pulau Morotaidapat teratasi.
“Terutama yang terjadi di dua desa di kecamatan Morotai Selatan Barat yaitu Desa Tiley dan Desa Usbar,” katanya.
Menurutnya, nasib dua desa ini dalam kurun waktu satu tahun ini tidak lagi menikmati air bersih padahal telah diatur dalam regulasi tentang kesejahteraan dan perlindungan konsumen.
Ini katanya sengaja tidak dihiraukan oleh lembaga-lembaga terkait di Kabupaten Pulau Morotai.
“Problem air bersih ini di sebabkan karena pembangunan jembatan di tahun 2018 lalu telah merusak pipa yang sampai saat ini belum ada tindakan perbaikan, padahal PDAM memiliki fungsi distribusi yang telah diatur dalam regulasi,” jelasnya.
Sementara PDAM dan Pemda Pulau Morotai katanya hanya memberikan janji palsu kepada masyarakat selama ini yang juga berdampak pada kestabilan pendapatan serta mengakibatkan kerja ganda di kalangan perempuan sebab kebanyakan masyarakat lebih mengkonsumsi air dari sumur.
Dalam aksinya di kantor DPRD, massa aksi meminta hearing dan disambut baik oleh Ketua DPRD Fahri Hairudin dan beberapa anggota DPRD lainnya.
Pada kesempatan itu, Fahri Hairudin menyampaikan pada prinsipnya DPRD menerima apa yang disampaikan oleh teman-teman mahasiswa dan akan memanggil direktur PDAM untuk melakukan hearing agar diketahui sudah sejauh mana pihak PDAM melaksanakan pekerjaannya.
“Berikan waktu kepada kami agar dapat memanggil direktur PDAM sehingga bisa menanyakan langsung apa kendalanya dan sudah sejauh mana PDAM melakukan perbaikan,” terangnya.
Adapun tuntutan dan sikap massa aksi diantaranya, pembangunan tempat penampungan air bersih, jalankan fungsi distribusi PDAM (untuk memperbaiki kerusakan pipa di Desa Tiley dan Usbar), perlu peningkatan fungsi kontrol pemda terhadap persoalan air bersih serta tuntaskan persoalan air bersih di beberapa kecamatan. (mj)