TERNATE,Beritamalut.co – Puluhan pedagang ikan Pasar Gamalama gelar aksi di depan kantor Walikota dan Badan Pengelolaan Pendapatan dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Ternate, Rabu (18/03/2021) pagi tadi.
Dalam aksinya tadi, belasan pedagang dengan mobil pick up mendatangi kedua kantor tersebut, dan melemparkan insang ikan yang sudah tertinggal dua tiga hari ke dalam kantor.
Aksi ini dilakukan sebagai kekecewaan dari pedagang ikan karena tidak ada respon dari pihak dinas terkait dengan sampah insang ikan di pasar yang tidak pernah diangkut sehingga meninggalkan bau tak sedap.
Akibatnya beberapa kantong berisikan insang ikan tersebut dibawa ke kantor Walikota Ternate dan BP2RD.
Anto, salah satu penjual ikan saat dikonfirmasi mengatakan bahwa mereka kecewa terhadap kinerja dari pemerintah kota dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan karena sudah empat hari sampah dari insang ikan tidak ada respon sama sekali dari pihak Bidang Pasar.
Padahal sebelumnya katanya, sudah melakukan koordinasi dengan pihak dinas. “Kalau pimpinannya tidak terlibat minimalnya pegawai,” katanya.
Menurutnya, sudah beberapa hari ini tidak ada respon terkait dengan air dan kotoran insang ikan di pasar. Padahal dampaknya bukan hanya bagi pedagang tapi juga masyarakat umum yang datang ke pasar.
“Kotoran-kotoran ikan saja kita sendiri yang angkat terus apa fungsinya dinas terkait, padahal torang juga bayar retribusi kebersihan,” ungkapnya.
“Aksi yang telah dilakukan tadi merupakan tanda kekecewaan kami supaya ada perhatian instansi terkait agar kedepan lebih baik,” katanya lagi.
Untuk retribusi katanya sebesar Rp. 5000, dan itu sudah termasuk sampah dan air. Namun saat ini naik dua kali lipat yakni Rp 15.000.
Kadis Disperindag Hasim Yusuf mengatakan pada prinsipnya kejadian tadi ada diskomunikasi antara pedagang ikan dengan Disperindag.
Hasim berharap apabila ada informasi-informasi seperti itu dari komunitas pedagang seharusnya diberitahu ke kantor, kalau memang tidak ada langkah baru diambil tindakan.
Hasim menyampaikan sepanjang ini disperindag sendiri tidak mengetahui apa yang terjadi di lapangan kemudian pedagang melampiaskan aksinya di kantor walikota dan BP2RD dengan membawa insang ikan yang berbau.
Selain itu Hasim mengatakan menyangkut dengan pembersihan sampah, disperindag sudah melakukan penertiban kebersihan di lapangan.
“Fokusnya hanya ada di pasar ikan saja dan sampah sampah selalu diawasi mungkin diskomunikasi yang kurang. tetapi akan difokuskan,” ungkapnya.
Kebersihan di lapangan dititik beratkan kepada petugas kebersihan di lapangan agar tetap eksis untuk melaksanakan tugas-tugas di lapangan.
Apalagi ini menyangkut dengan virus corona sehingga menitikberatkan pada pembersihan lingkungan,” tutupnya. (Sj)