TERNATE,Beritamalut.co-Hari pertama penerapan relaksasi di sejumlah tempat publik dan pelaku usaha di Kota Ternate pada Jumat (5/6/2020) tadi masih ditemukan sejumlah pelanggaran.
Pemberlakuan relaksasi ini, merupakan implementasi dari Peraturan Wali Kota Ternate (Perwali) Nomor 13 dan 14 Tahun 2020 tentang Kewajiban Menggunakan Masker di Tempat Umum.
Dengan skema ini, pelaku usaha harus tetap mengikuti protokoler kesehatan sebagaimana yang ditetapkan mulai dari jaga jarak, menggunakan masker dan cuci tangan, sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19.
Amatan Beritamalut.co di Pasar Higenis Bahari Berkesan Jumat tadi, penerapan relaksasi masih ditemukan sejumlah pelanggaran, mulai dari warga yang melewati pasar tidak mengenakan masker, masih adanya pedagang yang tidak memakai masker hingga tidak tersedianya air maupun sabun untuk cuci tangan di area pasar.
Mereka yang tidak mengenakan masker khususnya pengguna kendaraan terpaksa diminta berbalik oleh petugas kepolisian, tentara dan Dinas Perhubungan Kota Ternate.
Ada juga yang diberhentikan kendaraan mereka untuk kembali memakai masker mereka, kemudian baru diperbolehkan untuk jalan.
“Ini adalah penerapan Perwali,” kata salah satu anggota polantas yang berjaga.
Selain itu ada juga sejumlah warga yang mengunjungi pasar ini keluhkan tempat cuci tangan yang tidak sediakan sabun, hingga adanya tempat cuci tangan namun tak memiliki air.
Mato (46), salah satu pengunjung pasar saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa, salah satu cara untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19 harus dengan cuci tangan tetapi harus menggunakan sabun atau hand sanitizer.
“Jadi kalau tidak menggunakan sabun, ini sama saja dengan cuci tangan biasa, berarti tidak memutuskan mata rantai covid-19, belum lagi disana tempat cuci yang galon kuning tak punya air, bagaimana orang mau cuci tangan,” katanya.
Mato mengatakan perlunya, di setiap saat tim gugus tugas harus memeriksa tempat cuci tangan yang tidak dengan sabun maupun air, agar lebih memepercepat memutuskan mata rantai virus corona.
Sementara bagi warga masyarakat yang berkunjung di pasar yang tidak menggunakan masker katanya adalah kelalaian mereka, karena pemerintah sudah melakukan sosialisasi terkait dengan protokol kesehatan.
“Masyarakat ini pahe juga, padahal ini merupakan kebaikan kita bersama, jadi pemerintah bersama masyarakat harus kerja sama, karena ini kepentinga bersama bukan hanya saja kepentingan pemerintah,” tutupnya.
Sementara itu, banyak juga pedagang di dalam pasar tidak mengenakan masker.
Diantara mereka ada yang memang sama sekali tidak terlihat memiliki masker, ada juga yang memiliki masker namun hanya menutupi leher bukan bagian mulut dan hidung. (Sj)