TIDORE,Beritamalut.co – Ratusan sopir dan mahasiswa di Kelurahan Payahe, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan menggelar aksi unjuk rasa di jalan lintas Weda – Sofifi, Rabu (8/7/2020) siang tadi.
Dalam aksinya, massa membawa beberapa pamflet bertuliskan “Sopir Oba dijadikan anak tiri, copot Kadis Perhubungan Tikep dan Sopir Oba Butuh keadilan”.
Aksi tadi berawal dari Desa Tului, Kecamatan Oba, dengan menggunakan kendaraan roda 4 yakni 3 mobil truck dan 80 mobil mini bus dan mobil anggkutan umum Organda.
Massa aksi juga membakar ban hingga memblokade jalan Weda – Sofifi, hingga menyebabkan jalur tersebut tak bisa dilewati kendaraan lain.
Mereka tidak akan membuka blokade jalan hingga pemerintah Tikep menemui mereka hari ini.
Kordinator aksi, Isnaini A Tawari dalam pernyataan sikapnya mengatakan, penumpang Sofifi-Weda maupun Weda-Sofifi harus transit di pangkalan Organda Payahe Kecamatan Oba, kemudian mendesak Wali kota Tidore Kepulauan copot Kadis Perhubungan Kota Tidore Kepulauan.
Selain itu, DPRD Tikep dan DPRD Provinsi diminta untuk memperjuangkan hak sopir Oba yang selama ini dianaktirikan.
‘Wali kota dan Wakil Wali kota Tikep harus hadir untuk hearing sekaligus menjalankan terkait dengan peresmian pangkalan transit di Payahe,” kata Isnaini dalam tuntutannya.
Wali kota Tikep sebagai pengambil kebijakan segera memanggil Kadis Perhubungan Kota Tikep Daud Muhammad untuk dievaluasi sebab karena peresmian pangkalan transit yang berada di kecamatan Oba, tepatnya di kelurahan Payahe diresmikan langsung oleh Wakil Walikota Tikep Muhammad Senen yang disaksikan langsung oleh ketua DPU organda Sofifi dan anggotanya.
“Sejauh ini masyarakat Oba pada khususnya sopir lintas Oba belum menikmati kesejahteraan yang diberikan oleh Pemerintah, kebijakan yang diambil oleh Pemkot Tikep sangat menguntungkan DPU organda Sofifi dan sangat merugikan sopir lintas Oba,” terangnya. (as)