JAKARTA – Mayoritas wilayah Pulau Morotai sudah terselimuti layanan 4G. Akan tetapi, Pemerintah RI masih ada pekerjaan rumah (PR) untuk terus menjangkau area pelosok 3T yang belum tersentuh akses internet di Maluku Utara.
Melansir detik.com, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memaparkan bahwa ada 347 wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di Maluku Utara yang belum tersedianya akses layanan 4G.
“Ada 347 BTS USO yang ada di data kami yang termasuk 3T itu yang menjadi tanggungjawab pemerintah di Maluku Utara. Jadi, Bakti sendiri baru membangun 163 BTS USO yang sudah kerja sama, kalau yang operator saya tidak ada data yang sudah dibangun,” ujar Direktur Utama Bakti Anang Latif di Manado, Sulawesi Utara.
Dengan demikian, wilayah 3T di Maluku Utara secara total ada 510 BTS USO yang menjadi kewajiban pemerintah untuk menyediakan akses ke dunia maya bagi masyarakat di sana.
Terkait sisa kewajiban pemerintah di Maluku Utara, yaitu sebanyak 347 BTS USO, Anang mengungkapkan PR tersebut diharapkan dapat dibangun pada tahun depan.
“Kalau tahun ini nggak, target kami 2021, jadi pada tahun 2022 target sudah selesai,” ucapnya.
Pemerintah berkolaborasi dengan operator seluler baru saja menyelimuti Pulau Morotai dengan layanan 4G. Pulau yang berada di wilayah terdepan bagian utara Indonesia itu, sebelumnya hanya bisa mengakses layanan 2G, namun kini sudah ditingkatkan menjadi 4G.
Bupati Morotai Benny Laos memaparkan, ada 59 BTS 4G di wilayahnya, di mana itu merupakan peningkatan yang sebelumnya hanya memancarkan jaringan 2G.
Sedangkan 17 BTS 4G yang diajukan Pemerintah Kabupaten Morotai, diharapkan dapat menyusul dari 59 BTS 4G yang sudah didirikan sebelumnya pada akhir tahun ini. (detik.com)