JAKARTA – Pakar pernapasan sekaligus dokter tertua di Wuhan, China, Zhang Hewu dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona dan berdinas kembali di sebuah rumah sakit paru-paru, tempat ia bekerja selama 62 tahun terakhir.
Dilansir dari Asia One, Senin (3/8), Zhang tertular Covid-19 pada Januari ketika merawat pasien di rumah sakit pada 25 Januari.
Kondisi pria 82 tahun itu memburuk secara signifikan pada hari berikutnya dan menderita gagal pernapasan. “Itu benar-benar sulit. Saya tidak bisa bicara atau bernapas normal dan terus-menerus terengah-engah,” kata Zhang.
Namun bertentangan dengan saran dokter, ia menolak memakai ventilator atau dilarikan ke ICU karena ingin mendahulukan pasien yang lebih muda.
“Saya tidak takut mati, karena kematian akan datang cepat atau lambat, dan saya memberi tahu dokter bahwa mereka tidak harus menyelamatkan saya jika keadaan menjadi sangat buruk,” katanya.
Zhang juga meminta anak laki-laki dan cucunya untuk mengirim hasil penelitian terbaru Covid-19 kepadanya agar dia tetap dapat mendapatkan informasi terbaru.
Berkat kesehatan fisiknya yang baik dan upaya dokter, Zhang selamat dari Covid-19. Dia dipulangkan dari rumah sakit pada akhir April.
Penyakit itu telah banyak merusak sistem pernapasan. Dia menjalani dua bulan rehabilitasi untuk sepenuhnya sembuh pada akhir Juni.
Zhang mengaku kembali bekerja pada 1 Juli karena ingin terus berkontribusi kepada rumah sakit dan menyelamatkan lebih banyak pasien. Sejak kembali bekerja, dia berpatroli di bangsal, memberikan konsultasi, juga menerima pasien.
“Dirawat di rumah sakit karena virus corona adalah hal terlama yang saya terima dari rumah sakit. Saya pikir menjadi dokter adalah salah satu pekerjaan yang paling memuaskan di dunia, dan saya berharap menjadi dokter tertua yang masih bekerja di Wuhan,” ujarnya.
“Saya tidak pernah berpikir untuk pensiun. Saya hanya akan pensiun di hari terakhir hidup saya,” ucap dia. (CNNIndonesia.com)