RIYADH – Arab Saudi akan mengevaluasi ibadah haji tahun ini yang diadakan di tengah pandemi virus corona.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Kementerian Haji dan Umrah Hussein al-Sharif kepada media lokal pada Senin (3/8/2020).
Evaluasi tersebut sedianya akan berlangsung selama dua pekan mendatang. Ibadah haji 2020 sendiri telah selesai dilaksanakan pada Minggu (2/8/2020).
Dia menambahkan bahwa kementerian akan mengompilasi pelajaran yang bisa diambil dari prosedur ibadah haji tahun ini dengan berbagai protokol kesehatan yang ketat.
Hal itu akan dijadikan bahan pelajaran untuk kemungkinan memulai persiapan ibadah umrah, sebagaimana melansir Kompas.com dari Al Arabiya, Selasa (4/8/2020).
Pada akhir Februari, Arab Saudi melarang masuknya orang luar yang ingin beribadah umrah di Mekkah atau mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah.
Keputusan tersebut diambil otoritas Arab Saudi untuk menekan penyebaran virus corona.
Pada 4 Maret, Kerajaan Arab Saudi juga menangguhkan ibadah umrah bagi warga Mekkah dan rakyat Arab Saudi secara keseluruhan.
Imam Besar Masjidil Haram Sheikh Abdulrahman bin Abdulaziz al-Sudais mengumumkan keberhasilan ibadah haji 2020.
Dia menambahkan, pihak berwenang melindungi para jemaah dan memastikan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang ketat karena pandemi virus corona.
Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi mengumumkan bahwa tidak ada jemaah haji yang dites positif mengidap virus corona.
Pasukan keamanan kerajaan membenarkan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memasuki situs-situs suci di Mekkah dan Madinah tanpa izin resmi selama periode haji.
Otoritas Arab Saudi hanya mengizinkan 10.000 jemaah haji tahun ini karena pandemi Covid-19.
Padahal, biasanya ada sekitar 2,5 juta umat Islam pergi berhaji setiap tahun saat musim haji. (kompas.com)
test