LABUHA, Beritamalut.co – Barisan Pelajar Mahasiswa Ngokomalako (BPMN) Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Desa Ngokomalako, Rabu (5/8/2020).
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut agar pemerintah Desa Ngokomalako transparan dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di desa tersebut.
Aksi tadi juga membawa spanduk bertuliskan “Pemdes Ngokomalako Berdosa/Bafoya”. Kemudian melakukan aksi bakar ban di depan kantor pemdes.
Kordinator Lapangan (Korlap), Rais Ramli, yang juga Sekertaris BPMN saat dikonfirmasi melalui via messenger mengatakan, problem yang terjadi di desa Ngokomalako belakangan ini sangat memprihatinkan, baik kondisi ekonominya, politik, pendidikan dan sosial budaya.
“Penyalahgunaan membuat situasi semakin parah, seharusnya BPD sebagai dewan Desa harus melakukan pengawasan desa penampung aspirasi masyarakat, serta mengawal kinerja pemerintah desa, tetapi BPD yang ada di Desa Ngokomalako itu hanya omong kosong alias hanya ikut-ikutan perintah Kepala Desa,” kata Rais.
Menurut Rais, sudah banyak cara yang dilakukan BPMN sebagai langkah demokrasi, baik dalam bentuk aksi maupun audiensi, tetapi sampai saat ini tuntutan mereka belum juga terealisasi.
“Maka dari itu, sikap kami Barisan Pelajar Mahasiswa Ngokomalako (BPMN), jika tuntutan kami tidak terealisasi maka akan ada aksi susulan di tingkat kabupaten,” tegas Korlap.
Adapun beberapa tuntutan aksi BPMN yakni:
1. Transparansi anggaran bumdes
2. Transparansi anggaran Covid-19
3. Transparansi anggaran pendidikan
4. BPD segera keluar dari kantor Desa
5. Pemerintah desa tidak merata dalam proses pembangunan
6. Pemerintah desa lemah dalam menangani kondisi pendidikan
7. Pemdes jangan ikut ikutan kampanye dalam menyambut Pimilihan Bupati (Pilbup) (Sukur L)