JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan tantangan dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia. Salah satunya terkait menteri-menteri yang belum punya pengalaman birokrasi.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap para menteri sudah memahami seluk beluk birokrasi meskipun kenyataannya tidak demikian.
“Berharap mereka sudah tahu tentang birokrasi, kebijakan, dokumen anggaran. Tapi tidak, beberapa dari mereka benar-benar baru, mereka belum pernah bekerja di pemerintahan sebelumnya,” kata dia dalam diskusi yang tayang di saluran YouTube The Jakarta Post dari detik.com, Rabu (19/8/2020).
Sementara program pemulihan ekonomi yang berhubungan dengan anggaran memiliki proses yang tidak sederhana.
“Presiden meminta dana tersebut harus disiram kepada masyarakat. Tapi, menyiram dana ke masyarakat ini tidak semudah menyiram air ke toilet. Ketika menyalurkan dana, pemerintah akan diaudit mengenai siapa target penerimanya, alamatnya, jadi ini bicara tentang data,” sebutnya.
“Jadi Anda berbicara tentang data, dan Anda memiliki data terbaru, Anda berbicara tentang sistem yang akan dicairkan, apakah itu akan melalui perbankan, kantor pos, atau apa lagi. Dalam 3 bulan terakhir, banyak desain kebijakan yang kami diskusikan, lalu datanya berubah, membentuk kembali dan mendesain ulang, kita harus modifikasi lagi,” sambungnya.
Menurutnya pandemi COVID-19 ini benar-benar menjadi tantangan bersama dan menguji pemerintahan mana pun di dunia. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memerintahkan para pembantunya melihat permasalahan tersebut secara lebih detail.
“Presiden menanyakan ini saatnya semua menteri melihat ke detail, bekerja secara mikro detail. Sisi baiknya, kami benar-benar bekerja 24 jam, kembali ke belakang setiap jam. Pada dasarnya kami mengejar seperti orang gila saat ini, lihat sangat detail,” tambah Sri Mulyani. (detikcom)