TERNATE, Beritamalut.co – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate melalui Komisi III, meminta Dinas Pendidikan menyiapkan model sekolah protap kesehatan bukan melalui siaran TV kabel.
Nurlela Syarif, selaku anggota Komisi III pada beritamalut.co, Senin, (24/8/2020) mengatakan, dalam situasi Covid-19 ini solusinya cuman protab kesehatan, jaga jarak, cuci tangan, pake masker, disiplin dan kerjasama orang tua dan guru.
Karena itu, Pemerintah Kota melalui Diknas harusnya siapkan model sekolah protap kesehatan
dan uji coba tatap muka dengan model dan sebuah pola pembelajaran.
“Kalau misalkan kondisi covid-19 ini sampe pada tahun 2021 masih ada? Berarti anak-anak tidak akan lagi sekolah,” katanya.
Menurutnya, ini bukan soal mudharatnya tapi kita harus hadapi ini dengan kebiasaan sekolah model baru. Dan Diknas harusnya maksimalkan guru-guru dengan mindset sekolah model covid19 dan guru harus paham betul soal protap kesehatan dan benar-benar konsisten.
Begitu pun dengan pihak orang tua siswa harus komitmen soal protap kesehatan di sekolah.
“Karena pada intinya menggunakan TV itu bagian dari inovasi tapi bukan solusi pembelajaran di tengah pandemi seperti ini,” kata Nurlela.
Politisi Partai Nasdem itu menambahkan, solusi pembelajaran di tengah pandemi yaitu pemkot, PGRI dan seluruh insan sekolah harus siapkan model pembelajaran pandemi secara tatap muka dengan menyiapkan pemahaman, komitmen disiplin dari sekolah model protap kesehatan secara tatap muka.
Lambat atau cepat, kapan saja sekolah tatap muka model protap kesehatan harus ditempuh dan dilakukan.
“TV kabel itu saya khatam kondisinya,” pungkasnya.
“Konten TV kabel itu sebagian besar movie channel, kami dari prodi komunikasi untuk TV kabel itu tidak ada kontrol parenting. Nah, kalau anak-anak belajar lewat TV trus tanpa pengawasan orang tua dong kase pinda siaran kasana kamari kong dapa HBO mati sudah,” tambah Nurlela.
Belum lagi katanya, jika TV kabel yang digunakan hanya satu misalnya kieraha, maka belum tentu semua siswa mulai dari SD hingga SMP dapat mengaksesnya.
“Jangan cuma pelanggan di Kalumata atau selatan saja, bagaimana dengan Moti, Hiri dan Batang Dua tra bisa nonton dan ikuti model pembelajaran seperti ini,” katanya lagi. (Sukur L)