Free Porn
xbporn

https://www.bangspankxxx.com

Survei LSI: 46 Persen Warga Enggan ke TPS Saat Pandemi Covid

JAKARTA – Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyebut sebanyak 20-46 persen warga enggan mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada Serentak 2020 di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19). Menurut Djayadi, hal itu dikarenakan warga takut tertular virus corona di TPS.

“Ada sekitar katakanlah 20-46 persen potensi masyarakat yang enggan atau menyatakan kemungkinan besar tidak mau datang ke TPS,” kata Djayadi dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (5/9).

Dengan demikian, menurut dia, potensi penurunan angka partisipasi pemilu diprediksi akan menurun dibanding penyelenggaraan pilkada sebelumnya. Ia mencatat, Pilkada 2018 saja angka partisipasi menurun menjadi 73,24 persen dari yang sebelumnya di Pilkada 2017 sebesar 74,2 persen.

Ia menjelaskan, warga enggan datang ke TPS bukan karena tidak mau memilih. Mereka, kata dia, memiliki ketakutan di masa pandemi jika harus datang ke TPS.

Djayadi juga khawatir Pilkada Serentak 2020 nantinya malah akan menjadi klaster baru penyebaran virus corona. Hal ini sudah terlihat dari arak-arakan dan konvoi sejumlah pasangan calon yang akan mendaftar ke KPU di hari pertama pendaftaraan, Jumat (4/9).

“Ada kekhawatiran, dan kalau saya melihat pendaftaran hari pertama (pasangan calon), kekhawatiran saya makin meningkat bahwa pilkada bisa menjadi sumber virus spreader dari virus Covid-19, jadi klaster baru Covid-19,” tuturnya.

Kendati demikian, masih berdasarkan hasil penelitian LSI, masyarakat cenderung memilih untuk menerapkan sistem Pilkada langsung. Meski di tengah pandemi, masyarakat menolak jika pemilihan kepala daerah dilakukan lewat DPRD.

“Bahkan di era pandemi sekarang ini, masyarakat tetap menganggap bahwa untuk memilih kepala daerah lebih baik secara langsung, tidak melalui DPRD,” ujarnya.

Pemerintah sendiri telah menggelontorkan anggaran tambahan sebesar Rp5 triliun untuk Pilkada Serentak 2020. Dana itu dialokasikan untuk membiayai perlengkapan dan persiapan penunjang pelaksanaan Pilkada 2020 sesuai protokol kesehatan di tengah wabah virus corona.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan dana tersebut digunakan untuk membelanjakan perlengkapan protokol kesehatan selama Pilkada 2020 berlangsung. Sejak awal, kata Mahfud, pemerintah berprinsip pelaksanaan Pilkada 2020 harus sesuai protokol kesehatan.

“Tak kurang Rp5 triliun tambahan dana. Kita sudah carikan dana dan sudah terpenuhi. Ini digunakan membiayai perlengkapan dan persiapan tambahan sebagai penunjang pelaksanaan Pilkada 2020 yang sesuai protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19,” kata Mahfud dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (5/9). (CNNIndonesia)

Komentar Disini

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA TERKINI

Klasemen Grup C Usai Indonesia vs Australia Imbang

Jakarta - Klasemen Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 mengalami perubahan usai Timnas Indonesia vs Australia imbang, Selasa (10/9). Timnas Indonesia harus puas dengan...

Daftar 8 Negara yang Bakal Terima SIM Indonesia

Jakarta - SIM Indonesia bakal berlaku di delapan negara kawasan ASEAN. Berikut daftarnya. SIM Indonesia mulai tahun depan tak hanya berlaku di dalam negeri. SIM keluaran...

Hoax Atta Halilintar Nikahi Siri Ria Ricis, Polisi Buru Orang Ini

Jakarta - Polres Metro Jakarta Selatan sedang menyelidiki laporan yang diajukan oleh YouTuber Atta Halilintar mengenai tuduhan hoax yang menyebut dirinya menikah siri dengan Ria...

Bocoran Komposisi Kabinet Prabowo Jelang Pelantikan

Jakarta - Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan dilantik 20 Oktober 2024 mendatang. Menjelang pelantikan, Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas)...

TERPOPULER

Kalimat Khusnul Khatimah atau Husnul Khatimah, yang Tepat Ya?

Jakarta - Masyarakat masih banyak yang ragu memilih kalimat antara khusnul khatimah atau husnul khatimah. Padahal, setiap kata memiliki arti yang berbeda. Biasanya, kalimat khusnul...

Suami Prioritaskan Ibunya atau Istri?, Ini Penjelasan dalam Alquran dan Hadist

Jakarta – Seorang suami memiliki peran dan tanggung jawab yang lebih besar, di antaranya adalah peranan dan tanggung jawabnya kepada istrinya. Karena seorang istri...

Lima Hadits Rasulullah SAW Tentang Keistimewaan Wanita Salihah

Jakarta - Wanita adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang mulia. Wanita memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam. Islam sangat menjaga harkat,...

25 Ciri dan Gejala Orang yang Perlu Diruqyah

Jakarta - Kita mungkin bisa merasakan ketika tubuh mengalami sesuatu yang berhubungan dengan dunia medis. Namun, ada beberapa hal yang justru terjadi pada tubuh...

Apa Jawaban Jazakalla Khairan? Ini Balasannya dan Arti Lengkapnya

Jakarta - Ucapan 'Jazakalla Khairan' biasa diucapkan ketika sesorang menerima kebaikan dari orang lain. Lantas, apa jawaban 'Jazakalla Khairan'? Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Islam untuk...

Mengenal Hadits Qudsi dan Contoh-contohnya

Jakarta - Hadits secara bahasa berarti Al-Jadiid (الجديد) yang artinya adalah sesuatu yang baru. Sedangkan hadits menurut istilah para ahli hadits adalah : مَا أُضِيْفُ...