Jakarta – Toko-toko senjata api di Amerika Serikat dibanjiri permintaan pembelian menjelang pelantikan presiden terpilih Joe Biden pada Rabu (20/1) mendatang.
Pakar keamanan senjata Stephen Gutowski memposting di Twitter sebuah gambar pengumuman yang diambil dari toko senjatanya di Virginia.
Gambar itu menunjukkan terbatasnya ketersediaan senjata.
“Masih ada antrean di luar toko senjata lokal saya. Dan pada dasarnya mereka masih belum memiliki amunisi,” cuit Gutowski.
“Toko ini, All Shooters Tactical di Woodbridge, Virginia, tidak memiliki satu pun senjata pump-action yang tersedia untuk dijual,” kata Gutowski di cuitan lain.
Melansir NZ Herald, Senin (18/1), laporan serupa juga muncul di seluruh toko senjata api di AS.
Seorang pemilik toko senjata di Texas mengatakan kepada media lokal bahwa ia berusaha keras merekrut karyawan untuk memenuhi permintaan.
Ia juga memperkirakan bahwa situasi ini dapat berlanjut selama 24 bulan ke depan.
Kemudian di Alabama, toko-toko senjata mengklaim mereka sedang berjuang memenuhi permintaan dari pelanggan sejak kerusuhan di Gedung Kongres Capitol Hill pecah.
“Permintaan naik 1.000 persen. Bukan 100 persen, bukan 500 persen, tapi 1.000 persen,” kata salah seorang pemilik toko, Tom Hand, seperti dikutip dari Yahoo News.
Sementara itu, salah satu pemilik toko senjata di negara bagian Tennssee, Randal Murphree mengatakan penjualan senjata mulai meroket sejak awal tahun lalu.
“Pandemi yang memulainya, dan kemudian kekacauan dalam politik memperburuk keadaan, dan apa yang terjadi (di Capitol) juga memperburuknya. Saya pikir orang-orang takut,” ujarnya.
Tingginya permintaan senjata api di AS disebut merupakan bentuk antisipasi kerusuhan menjelang pelantikan Biden, menyusul insiden bentrokan massa pro-Trump di Gedung Kongres Capitol pada Rabu (6/1) lalu.
Dalam beberapa hari terakhir, upaya keamanan juga telah ditingkatkan setelah FBI memperingatkan adanya potensi aksi protes bersenjata di Washington dan gedung DPR di 50 negara bagian menjelang pelantikan Biden.
Selain itu, lebih dari sepertiga gubernur telah menginstruksikan Garda Nasional agar membantu melindungi ibu kota mereka dan membantu lembaga penegakan hukum setempat.
Beberapa gubernur bahkan mengumumkan keadaan darurat, sementara lainnya menutup gedung DPR untuk umum setidaknya hingga pelantikan Biden usai. (CNNIndonesia.com)