Jakarta – Pertama kali dibuka pada tahun 1954, warung nasi Padang di Singapura ini masih populer hingga sekarang. Lengkap dengan 40 hidangan khas Minang yang autentik.
Jadi tempat makan populer yang digemari banyak orang di Singapura. Warung nasi Padang yang satu ini terkenal dengan rendang sapinya yang paling enak di Singapura.
Warung nasi ini dikenal dengan nama Rumah Makan Minang. Letaknya berada di area Kampong Gelam, tak jauh dari Masjid Sultan yang jadi destinasi wisata populer di sana.
Rumah Makan Minang pertama kali berdiri di tahun 1954. Dulu mereka berjualan di pinggir jalan, fokus menjual menu rendang sapi. Seiring berjalannya waktu, pelanggan mereka semakin banyak.
Kini Rumah Makan Minang dikelola oleh generasi ketiga. Setiap harinya warung nasi sederhana ini menyajikan lebih dari 40 hidangan Minang yang masih mempertahankan resep aslinya.
Mulai dari paru balado, ayam gulai, gulai nangka, dendeng batokok, ikan asam pedas, hingga cumi masak hitam. Lengkap dengan sambal hijau dan tahu telur.
“Di Rumah Makan Minang kami menyediakan Nasi Padang. Ada sekitar 40-50 lauk yang bisa dipilih. Ada ikan bakar, ayam bakar Padang, sama rendang yang paling terkenal di sini,” jelas Zubaidah pemilik Rumah Makan Minang, dikutip dari Our Grandfather Story (07/04).
Bahkan banyak pengunjung yang membeli rendang di sini hingga 20 kg untuk dibawa ke negara asal mereka. Kisaran harga makanan di sini juga tak terlalu mahal, untuk ukuran harga makanan di Singapura.
Sekitar SGD 8 (Rp 86.000), sudah dapat nasi rames, lauk daging, sayuran dan perkedel.
Zubaidah punya cara yang unik untuk membuat tempat makannya ini selalu ramai. Dia selalu menyapa semua pengunjung, dan memperlakukan mereka seperti keluarga.
“Sebenarnya Rumah Makan Minang ini didirikan oleh nenek saya di tahun 1954. Kemudian di tahun 1980, usaha ini diteruskan oleh ibu saya,” ungkap Hazmi, generasi ketiga dari Rumah Makan Minang.
Hazmi menjelaskan bahwa sang nenek asli berasal dari Padang. Lalu sang nenek merantau ke Singapura dan mulai berjualan nasi Padang.
“Saya punya standar yang tinggi untuk kualitas makanan. Meski sudah tidak masak lagi, tapi saya terus mengawasi dapur. Agar semua orang bisa menikmati makanan yang enak,” tutur Zubaedah.
Karena ketekunan Zubaedah meneruskan bisnis warung nasi Padang ini. Rumah Makan Minang kini memiliki dua gerai di Singapura, lengkap dengan dapur sentral untuk proses memasaknya.
Tak hanya itu semua hidangan Minang ini ikut disajikan di Shangri-La Hotel Singapura.
“Saya berharap bahwa nanti anak-anak saya bisa melanjutkan warisan kuliner dari nenek mereka. Serta tetap menjalankan usaha keluarga ini,” pungkas Zubaedah.
Selain Rumah Makan Minang banyak restoran Indonesia yang eksis di Singapura. Mulai dari Sari Ratu, Bebek Goreng Pak Ndut, dan masih banyak lagi. (detikcom)