TERNATE, Beritamalut.co – Pemerintah kabupaten Halmahera Timur bersama Pusat Kajian Akualutur (Pusaka) Maluku Utara lakukan pelatihan manajemen dan teknologi budidaya ikan air tawar dengan Metode Bioflok Berbasis Masyarakat, di desa Mekar Sari kecamatan Wasile, Halmahera Timur pada 31 Juli – 1 Agustus 2021.
Berdasarkan rilis yang diterima Beritamalut.co, Senin (26/7/2021) hasil kajian Pusat Studi Kebaharian Universitas Khairun tahun 2018 mencatat luas wilayah potensi pengembangan perikanan budidaya air tawar berkisar kurang lebih 10.000 Ha, yang tersebar di sepanjang wilayah kecamatan wasile, Wasile Selatan dan Wasile Timur serta Wasile Utara.
“Kondisi aktual perikanan budidaya air tawar masih bersifat subsisten atau skala rumah tangga dengan produktifitas yang rendah. Kondisi ini sangat disayangkan mengingat kebutuhan dan permintaan pasar lokal dan regional cukup tinggi,” kata Dr. Muhammad Aris Ketua Pusaka Malut.
Khusus dipasaran lokal di wilayah Maluku Utara peluang pasar cukup terbuka lebar di sentra – sentra pemukiman industri tambang. Apalagi berdasarkan data, permintaan konsumsi ikan per hari khususnya di wilayah maluku utara berkisar 10 ton per hari.
Permintaan ini cukup beralasan karena preferensi atau kesukaan konsumen terhadap ikan-ikan air tawar semakin meningkat seiring dengan tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya nilai gizi rumah tangga.
Hal ini berbarengan dengan gencarnya kampanye Gemarikan (Gerakan Makan Ikan) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang disosialisasikan kepada seluruh DKP Provinsi dan Kabupaten dan Kota di seluruh wilayah NKRI.
“Maka salah satu wilayah di Kabupaten Halmahera Timur yang terus konsisten melakukan pembudidayaan ikan-ikan air tawar yakni wilayah Subaim. Karakteristik potensi lahan di wilayah tersebut sangat signifikan mendukung pengembangan industri perikanan budidaya ikan air tawar dan diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan produksi ikan air tawar,” ungkap Akdemisi Perikanan itu.
Dalam upaya sambung Aris, untuk mewujudkan peningkatan produksi perikanan budidaya air tawar Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur bersama dengan Pusat Kajian Akuakultur Maluku Utara saling berkolaborasi dalam mewujudkan produksi ikan–ikan air tawar dengan mengimplementasikan dan mengaplikasikan teknologi budidaya secara intensif melalui bergai metode budidaya ikan air tawar.
“Industri perikanan budidaya air tawar dapat diwujudkan di kabupaten Halmahera Timur jika kolaborasi dari stakeholder melalui komitmen bersama untuk mewujudkan industri budidaya air tawar berbasisi masyarakat atau metode Bioflok,” terangnya.
Inisiasi dari pewujudan komitmen tersebut akan diselenggarakannya kegiatan pelatihan manajeman dan bimbingan teknis pengembangan budidaya ikan air tawar berbasis masyarakat dengan penerapan teknologi bioflok kepada kelompok-kelompok pembudidaya ikan yang berada di wilayah Subaim.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur berkomitmen kuat dalam mengembangkan industri budidaya air tawar dengan menargetkan produksi ikan air tawar sebesar 2.000 ton pada tahun 2022.
Target tersebut sangat realistis mengingat dukungan dan potensi lahan dan SDM kelompok penggerak budidaya air tawar semakin meningkat melalui program yang dikembangkan oleh Dinas Kelautan Perikanan Halmahera Timur.
Berbagai kendala yang dihadapi dalam usaha pengembangan perikanan budidaya air tawar seperti kontiniutas produksi benih ikan–ikan air tawar sangat rendah, ketersediaan pakan dengan formulasi seimbang sangat minim dan rendahnya inovasi teknologi pembudidaya ikan juga sangat rendah olehnya itu dibutuhkan suatu terobosan-terobosan kearah pemecahan masalah tersebut dengan membangun dan menjalin kerjasama berbagai stakeholder dalam pencarian solusi.
“Industri perikanan budidaya air tawar di Halmahera Timur dapat diwujudkan jika sektor hulu dan hilir dapat bersinergi secara optimal dengan membuat suatu regulasi dimana Pemerintah Halmahera Timur memiliki keberpihakan yang cukup signifikan ke arah pencapaian industri perikanan budidaya air tawar berbasis masyarakat dapat di wujudkan,” terangnya .
Pusat Kajian Akuakultur Maluku Utara yang memiliki komitmen kuat untuk terus mensosialisasikan dan mengkampanyekan pemanfaatan potensi lahan budidaya yang tersebar luar di Maluku Utara dengan pola pengembngan komoditas perikanan budidaya yang berorientasi karakteristik wilayah masing-masing perairan. (Sukur L)