TERNATE, Beritamalut.co – Bangunan rusak akibat gempa bumi magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Halmahera Utara pada Senin (18/4/2022) pukul 12.04 WIT kemarin terus bertambah.
Hingga Selasa (19/4/2022) hari ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara mencatat rumah rusak berat sebanyak 69 unit, rumah rusak sedang 45 unit, rumah rusak ringan 159 unit, serta 2 orang mengalami luka ringan akibat tertimpa puing bangunan.
Hasil kajian Tim BPBD bahwa sebagian besar rumah yang mengalami kerusakan akibat belum adanya plesteran permanen.
Daerah yang terdampak gempa yakni Kecamatan Galela Barat diantaranya Desa Ngidiho, Desa Makete, Desa Dokulamo Desa Duma dan Desa Kira. Kemudian Kecamatan Galela Selatan diantaranya Desa Seki serta Kecamatan Galela diantaranya Desa Barataku, Desa Simau, Desa Toweka, Desa Soasio dan Desa Pune.
“Dalam gempa bumi tersebut mengakibatkan dua orang Luka ringan diantaranya Solove Bahagia (50) dan Fitrila Abdul usia (13). Sementara dampak Gempa Bumi terus bertambah diantaranya Desa Dokulamo 15 rumah rusak berat, Desa Barataku 12 rumah rusak sedang, 21 rusak ringan sebanyak 34 KK 156 jiwa,” kata Kepala BPBD Halmahera Utara, Abner Manery kepada Beritamalut.co, Selasa (19/4/2022).
Lanjut Abner, untuk Desa Ngidiho 1 rumah rusak berat, 37 rusak sedang, Desa Simau 8 rumah rusak berat, 11 rumah rusak ringan, Desa Makete 1 rumah rusak sedang, Desa Toweka 8 rumah sedang dan 6 rumah rusak ringan sebanyak 14 KK 59 Jiwa.
Begitu juga di Desa Duma 6 rumah rusak ringan, Desa Soasio 1 rumah rusak ringan
Desa Pune 1 rumah rusak ringan, Desa Kira 1 rumah rusak sedang dan 7 rusak ringan, Desa Seki 1 rumah rusak ringan dan 1 unit tempat ibadah Desa Ngidiho rusak berat.
“Maka rinciannya rumah rusak berat sebanyak 69 unit, rumah rusak sedang sebanyak 45 unit, rumah rusak ringan sebanyak 159 unit, 2 orang mengalami luka ringan akibat tertimpa bangunan yang ambruk,” ungkapnya.
BPBD sementara melakukan pendataan dan menghimbau kepada warga terdampak untuk sementara agar tidak kembali ke rumah.
“Bagi warga yang terdampak untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sedangkan rumah warga yang mengalami rusak berat sementara mengungsi di rumah keluarga,” tuturnya.
“Kebutuhan yang mendesak yang disediakan oleh BPBD seperti tempat ibadah darurat dan tempat tinggal sementara,” tambahnya. (Uku)