Jakarta – Obat parasetamol cair yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) hilang dari peredaran.
CNNIndonesia.com mengecek ke sejumlah minimarket dan apotek di DKI Jakarta untuk mengecek hal tersebut. Toko-toko yang didatangi wartawan CNNIndonesia.com tak lagi menjual parasetamol sediaan cair dengan merek yang dilarang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Misalnya di Apotek Roxy yang terletak di Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat. Apotek itu tak menyediakan parasetamol sirop dalam merek apa pun.
“Untuk sementara tidak ada,” kata seorang perempun pegawai apotek tersebut.
Dia mengamini parasetamol sirop tidak dijual sementara karena imbauan pemerintah. Petugas itu menawarkan obat herbal pereda demam sebagai gantinya.
Hal yang sama juga ditemukan di dua minimarket di Jakarta Pusat. Misalnya, di sebuah minimarket di Jalan Abdul Muis.
Minimarket itu tidak menjual parasetamol dengan merek yang dilarang BPOM. Namun, toko itu masih menjual parasetamol sirop TermoRex Plus dengan nomor edar DTL0113019737A1.
Minimarket di dekat Masjid Cut Nyak Dien juga tak menjual parasetamol sirop yang disoroti BPOM. Toko ini menjual parasetamol sirop TermoRex Plus dengan nomor edar DTL0113019737A1. Toko itu juga menjual parasetamol sirop dengan merk Tempra Syrup.
Sebuah minimarket di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan juga tak menjual parasetamol cair yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas aman.
Pegawai toko itu tidak tahu apakah produk-produk tersebut dijual di toko mereka. Ia hanya meminta agar CNNIndonesia.com mengecek kelima produk itu di rak obat-obatan.
Setelah dicek, di rak obat-obatan hanya terdapat beberapa obat batuk yang bukan merupakan produk yang mengandung cemaran EG dan DEG.
Sementara itu, di minimarket di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan juga tak terlihat kelima produk itu. Salah satu pegawai mengatakan salah satu produk, yaitu Termorex Sirup sudah ditarik pada Rabu (19/10) kemarin.
Hal yang sama juga turut terjadi di salah satu apotek di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan. Salah satu pegawai mengatakan bahwa salah produk yaitu Termorex Sirup sudah ditarik pada Rabu (19/10) kemarin. Sementara empat lainnya tidak pernah dijual.
“Semua jenis sirup sudah enggak boleh masuk termasuk yang buat dewasa,” ujarnya.
Sebelumnya, BPOM mengumumkan lima jenis obat parasetamol cair yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Pengumuman itu menyusul kasus gagal ginjal akut anak yang menyebabkan kematian.
Hingga Selasa (18/10), jumlah kumulatif kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia mencapai 206 orang di 20 provinsi. Sebanyak 99 pasien di antaranya meninggal dunia.
Masyarakat diimbau tidak mengonsumsi obat berbentuk sediaan cair atau sirop untuk sementara waktu, termasuk obat parasetamol.
Adapun lima obat yang disoroti BPOM adalah Flurin DMP Sirup (DTL0332708637A1), Unibebi Cough Sirup (DTL7226303037A1), Unibebi Demam Sirup (DBL8726301237A1), Unibebi Demam Drops (DBL1926303336A1), dan Termorex Sirup (DBL7813003537A1). (CNNIndonesia.com)